3 Pernyataan Sopir Truk 'Tabrakan Halim' yang Mencengangkan, Kini Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara
Ini pernyataan sopir truk yang jadi biang kerok Kecelakaan beruntun terjadi di exit Gerbang Tol (GT) Halim Utama, Jakarta Timur pada Rabu (27/3/2024).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut ini pernyataan sopir truk yang jadi biang kerok Kecelakaan beruntun terjadi di exit Gerbang Tol (GT) Halim Utama, Jakarta Timur pada Rabu (27/3/2024) lalu.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial tampak beberapa mobil mengalami kerusakan parah hingga menutup akses masuk Gerbang Tol.
Belakangan diketahui, sopir truk ternyata masih berusia 17 tahun.
Saat diperiksa, sang sopir membuat sejumlah pernyataan yang mencengangkan.
1. Kendaraannya disabotase saat berkendara
Kepada polisi, sopir truk berinisial MI (18) mengakui bahwa kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim Utama karena tali gas rem mobil yang dikendarainya sengaja dicopot orang lain.
MI menyebutkan, dia baru mengetahui kendaraannya disabotase saat berkendara.
"Saya dikerjain sama orang, tali gas saya dicopotin. Begitu saya pasang tali gas itu, jadi gas itu gak bisa disetel lagi enggak tahu apanya saya enggak kuat lagi ngangkat itunya yang penting digas aja," kata MI, Kamis (28/3/2024).
Menurut dia, saat mendekat ke GT Halim Utama, truk yang dibawanya tidak bisa direm. Saat itu, truk melaju dengan kecepatan tinggi, lalu menabrak kendaraan di depannya.
2. Siap beli semua mobil yang rusak
MI bahkan mengaku siap dipenjara atas perbuatannya yang menyebabkan kecelakaan beruntun di GT Halim Utama.
"Iya enggak apa-apa, kalau saya salah mau dipenjara, enggak apa-apa," ucapnya.
MI juga menyebut memiliki bos yang akan bertanggung jawab atas kerusakan yang sudah ia perbuat.
"Saya ada bosnya mobil saya itu, mau dipenjara juga enggak apa-apa," terangnya.