VIDEO Kisah Endang Astuty, Srikandi PELNI Si Pembaca Navigasi di KM Kelud: Ikuti Jejak Orang Tua
Endang berkeinginan untuk menjadi nakhoda, mengikuti jejak kapten Kartini, nakhoda wanita pertama di Indonesia.
Editor: Srihandriatmo Malau
“Itu ombaknya luar biasa."
"Itu berkesan banget bagi saya karena itu pertama kali saya bekerja dan berlayar."
"Jadi di BMKG juga itu sudah merah. Dan kapalnya tipe 500, tidak sebesar KM Kelud,” katanya sembari mengenang kengerian kala itu.
Baca juga: Kisah Porter di Kapal KM Kelud, Harus Berpacu dengan Waktu hingga Nyaris Kehilangan Penumpang
Bagi mualim 2 tersebut, cuaca buruk menjadi tantangan tersendiri.
Meski begitu, seiring berjalannya waktu, peralatan navigasi pun semakin canggih seperti radar, GPS, ecdis kapal dan lainnya.
“Sebelum berangkat, kami selalu melakukan pengecekan BMKG, mengecek prakiraan tinggi gelombang."
"Jadi kami cek per tujuh hari itu bagaimana kondisi lautnya, apakah berombak dan lainnya."
"Kalau pun berombak ya tetap berangkat."
"Sejauh saya berkerja di kapal belum pernah menunda keberangkatan,” ucapnya.
Mari saksikan video lengkap wawancara Tribunnews.com dengan Endang Astuty.(*)