Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Hawawi, Atlet Voli Provinsi yang Banting Setir Jadi Petugas Keamanan di Pelabuhan Merak

Di balik pekerjaan yang dilakoninya kini, ada kisah menarik dari Mochamad Hawawi kalau dia adalah juga seorang atlet voli Provinsi.

Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita Hawawi, Atlet Voli Provinsi yang Banting Setir Jadi Petugas Keamanan di Pelabuhan Merak
Tribunnews/Alfarizy
Mochamad Hawawi (56) di dermaga 1 reguler Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (5/4/2024). 

Di balik pekerjaan yang dilakoninya kini, ada kisah menarik dari Mochamad Hawawi.

Ayah empat anak itu ternyata dulu seorang atlet voli di tingkat Provinsi.

Dari perawakannya memang sangat mendukung sebagai mantan atlet profesional.

"Saya dulu atlet voli. Dari tingkat kecamatan sampai provinsi," ujar Hawawi kepada Tribunnews.

"Saya aktif di tim Provinsi Lampung dan Banten, sekitar tahun 88 sampai 2001," sambungnya.

"Saya pernah sampai punya 5 KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk main di tempat yang beda-beda," sambungnya sambil tertawa.

Dia pun membeberkan mengapa ia bisa membela dua tim provinsi berbeda kala itu.

BERITA REKOMENDASI

Hawawi muda memang kerap bermain di Lampung, tak heran jika dirinya masuk dalam daftar pemanggilan pemain untuk membela Sai Bumi Ruwa Jurai.

Meski bekerja sebagai petugas keamanan, Hawawi tak sepenuhnya meninggalkan dunia voli.

Pria yang pernah bekerja di perusahaan kimia itu pun menunjukkan sertifikat yang menyatakan bahwa ia adalah seorang pelatih voli tingkat provinsi.

"Sampai sekarang saya masih aktif di Voli. Saya masih ikut tanding, saya juga ada sertifikat pelatihan provinsi," kata Hawawi, sambil menunjukkan sertifikat yang telah ia foto di gawainya.  

Saat masih aktif sebagai atlet Voli, Hawawi beroperasi sebagai spiker.

Kendati tak memiliki postur yang menjulang tinggi, pria kelahiran tahun 1968 itu mengatakan jika dirinya unggul dalam power dan daya lompat.

"Saya dapat anugerah dari Tuhan, tangan kanan-kiri saya aktif untuk smash," ucap Hawawi.

Di sisi lain, Hawawi juga menceritakan kisahnya bisa terjun ke dunia pengamanan.

Jauh sebelum menjadi petugas keamanan, rupanya Hawawi sempat mencoba dan telah lolos sebagai prajurit TNI.

Sayangnya takdir berkata lain, Hawawi dikeluarkan pada saat pendidikan karena bertengkar, untuk membela temannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas