Jejak Gus Muhdlor: Dulu Hilang saat OTT KPK, Muncul di Kampanye Prabowo, Kini Jadi Tersangka
Begini jejak Gus Muhdlor dalam pusaran korupsi dugaan penerimaan potongan insentif di BPPD Sidoarjo.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
Tak terlihat batang hidungnya saat OTT KPK, sosok Gus Muhdlor baru muncul saat memimpin deklarasi dukungan terhadap capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pondok Pesantren Bumi Shalawat, Sidoarjo pada 1 Februari 2024 lalu.
Dikutip dari Kompas.com, Gus Muhdlor tampak berada di atas panggung dengan mengenakan kemeja biru, kain lurik, dan sandal.
"Seng teko (yang dari) Tulangan ngacung, seng nutup dalan wong (yang menutup jalan orang) Krembungan, seng teko MSB (Muslimah Sidoarjo Bershalawat) ngacung," ujar Gus Muhdlor menyapa massa yang hadir.
Dalam sambutannya, Gus Muhdlor mengatakan, pembangunan Indonesia saat ini sudah dalam lajurnya.
Oleh karena itu, sekarang yang diperlukan adalah melanjutkannya.
"Indonesia sekarang sudah di rel pembangunan yang sangat baik, diakui enggak diakui. Jawa Timur (Jatim) hari ini sudah di rel pembangunan yang baik," kata Gus Muhdlor kepada massa yang datang.
Dengan demikian, Gus Muhdlor menyebut, Prabowo Subianto merupakan sosok yang pas menjadi pengganti Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden berikutnya.
"Kalau Pak Jokowi sudah berhasil, maka otomatis harus dilanjutkan pembangunannya, yang bisa melanjutkan, yang merepresentasikan. Yang menggambarkan Jokowi hari ini adalah Pak Prabowo," jelasnya.
Diperiksa KPK sebagai Saksi, Sempat Bantah Terima Uang
Kemudian, pada 16 Februari 2024 lalu, KPK akhirnya memanggil Gus Muhdlor sebagai saksi ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Harta Kekayaan Segini
Setelah diperiksa, Gus Muhdlor pun membantah menerima uang dugaan kasus korupsi tersebut.
Dia mengungkapkan bahwa kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi Pemkab Sidoarjo untuk mengelola pemerintahan secara transparan.
"(Menerima uang) ndak, secara umum yang bisa kami sampaikan semoga ini jadi pembelajaran bagi kita semua, untuk lebih mengelola transparansi serta memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat Sidoarjo," ucapnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Ilham Rian Pratama)(Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan)