Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecelakaan di Subang, 11 Nyawa Melayang, Haruskah Study Tour Dilarang? Menteri Nadiem Belum Bersuara

Sejumlah pengamat minta Study Tour dievaluasi bahkan dilarang buntut kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana, Menteri Nadiem Makarim belum bersuara.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Kecelakaan di Subang, 11 Nyawa Melayang, Haruskah Study Tour Dilarang? Menteri Nadiem Belum Bersuara
Kolase Tribunnews/istimewa/HO
Kolase foto Study Tour berujung duka, bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Kota Depok kecelakaan terguling di Ciater Subang hingga tewaskan 11 orang dan Mendikbudristek Nadiem Makarim. Sejumlah pengamat minta Study Tour dievaluasi bahkan dilarang buntut kecelakaan rombongan SMK Lingga Kencana, Menteri Nadiem Makarim belum bersuara. 

Setelah ada kebijakan tersebut diharapkan ada pengawasan ketat itu ke sekolah-sekolah.

Dalam tayangan televisi swasta, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Subang, Asep Setia Permana Asep yang berada di lokasi kejadian kecelakaan menyampaikan, kecelakaan bus dengan kendaraan lainnya terjadi sekitar pukul 18.00 WIB.

Dugaan awal dari peristiwa ini yaitu bus mengalami rem blong saat berada di jalanan turun.

Sopir bus kehilangan kendali dan akhirnya bus menaberak kendaraan lain dan terguling

"Bus akhirnya menabrak satu mobil pribadi dan beberapa motor, sebelum terguling," kata Asep.

Adapun data sementara 11 orang meninggal dunia dan 17 orang lainnya luka berat.

Pengamat Pendidikan: Kegiatan Study Tour Sering Beratkan Orang Tua Siswa

Bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan saat study tour di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024)

Berita Rekomendasi

Akibatnya, 11 orang meninggal dunia dalam kejadiaan naas tersebut.

Pengamat pendidikan Ubaid Matraji meminta sekolah untuk menghapus semua kegiatan yang di luar sekolah apalagi yang memungut dana dari siswa.

Study tour atau wisuda misalnya, disebutnya tidak memiliki manfaat pada meningkatkan pendidikan dan pembelajaran.

"Intinya semua kegiatan sekolah harus berkontribusi dengan pembelajaran di sekolah.

Jangan membuat acara-acara yang tidak ada hubungannya dengan pendidikan, dengan pembelajaran, justru memperberat orangtua," kata dia saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (12/5/2024)

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) ini menuturkan, daripada menggelar kegiatan study tour atau wisuda dimana sering dikeluhkan memberatkan orang tua karena memungut biaya yang tidak sedikit, sekolah harusnya fokus untuk membina minat dan bakat anak semaksimal mungkin.

Mengembangkan karakter siswa dengan baik dan mempersiapkan para siswa agar jadi pribadi tangguh di tengah masyarakat.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas