Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hari Jamu Nasional 2024: Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya

Inilah sejarah, tema, dan cara merayakan Hari Jamu Nasional 2024, diperingati setiap 27 Mei, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Senin (27/5/2023).

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Hari Jamu Nasional 2024: Sejarah, Tema, dan Cara Merayakannya
indonesiakaya.com
Jamu gendong tradisional - Inilah sejarah, tema, dan cara merayakan Hari Jamu Nasional 2024, diperingati setiap 27 Mei, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Senin (27/5/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah, tema, dan cara merayakan Hari Jamu Nasional 2024.

Hari Jamu Nasional 2024 diperingati setiap 27 Mei, yang tahun ini jatuh pada hari ini, Senin (27/5/2023).

Peringatan Hari Jamu Nasional 2024 diadakan dalam rangka untuk mempromosikan dan memperingati kebudayaan tradisional minum jamu.

Selain itu, peringatan Hari Jamu Nasional 2024 ini juga menjadi kesempatan untuk mengapresiasi industri jamu lokal dan pengrajin jamu tradisional yang telah berkontribusi dalam melestarikan kearifan lokal.

Adanya Hari Jamu Nasional 2024 juga sebagai penanda bahwa jamu bisa mendunia dan sebagai warisan asli budaya Indonesia.

Lalu bagaimana awal mula diperingatinya Hari Jamu Nasional 2024 ini?

Simak sejarah awal mula diperingatinya Hari Jamu Nasional 2024, yang Tribunnews rangkum berikut ini.

Sejarah Hari Jamu Nasional 2024

BERITA TERKAIT

Setiap tanggal 27 Mei secara rutin diadakan peringatan Hari Jamu Nasional.

Perayaan Hari Jamu Nasional menjadi momen yang penting untuk meningkatkan pemahaman dan penghargaan terhadap warisan budaya Indonesia.

Serta mempromosikan penggunaan jamu sebagai alternatif yang sehat dan alami untuk menjaga kesehatan dan kebugaran.

Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, jika ditarik dari sejarah awal mula sejak zaman Kerajaan Mataram, perempuan lebih berperan dalam memproduksi jamu.

Baca juga: 25 Link Twibbon Hari Jamu Nasional 2024, Beserta Cara Membuatnya

Sedangkan pria berperan mencari tumbuhan herbal alami.

Hal itu dibuktikan dengan temuan artefak Cobek dan Ulekan –alat tumbuk untuk membuat jamu.

Pada masa penjajahan Jepang, sekitar tahun 1940-an, tradisi minum Jamu kembali populer karena telah dibentuknya komite Jamu Indonesia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas