Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Amien Rais Singgung Perusak Demokrasi: 94 Persen DPR Diambil Alih, Lembaga Negara Dijinakkan

Rusaknya demokrasi itu, kata Amien, ditunjukkan dengan pelemahan peran oposisi di DPR. Selain itu, lembaga negara lain juga dilemahkan

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Amien Rais Singgung Perusak Demokrasi: 94 Persen DPR Diambil Alih, Lembaga Negara Dijinakkan
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais, menyambangi Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI periode 1999-2004 Amien Rais menyinggung penguasa yang bukan memperkuat demokrasi tapi justru merusak.

Meski tak menyebut nama, dia menilai rusaknya demokrasi Indonesia telah sampai kepada jurang yang paling dalam.

Baca juga: Amien Rais Setuju Jika Presiden Kembali Dipilih MPR: Mengapa Tidak?

"Maaf ya, jadi semua mengatakan ada back sliding democracy, gelontor bahkan ada yang mengatakan risk to the bottom gara-gara demokrasi yang rusak ini, semua lantas masuk ke jurang yang paling dalam," kata Amien usai menghadiri silaturahmi dengan para pimpinan MPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Rusaknya demokrasi itu, kata Amien, ditunjukkan dengan pelemahan peran oposisi di DPR.

"Ini memang sosok seseorang yang nampaknya tidak mengerti demokrasi, semua diambil alih ya, 94 persen DPR juga agak keenakan diambil alih," ujarnya.

Baca juga: Pimpinan MPR Segera Temui Amien Rais Hingga Surya Paloh Untuk Rekonsiliasi Nasional

Selain itu, lanjut Amien Rais, lembaga negara lain juga dilemahkan, untuk mengikuti aturan penguasa.

Berita Rekomendasi

Amien menegaskan, seseorang yang merusak tatanan demokrasi saat ini, sama tidak memahami bagaimana demokrasi harus berjalan.

"Jadi saya pikir sudah waktunya good bye sir, please go back to your asal-usul. Kemudian enggak usah cawe-cawe lagi, biarlah pak Prabowo ambil alih dengan dukungan mayoritas parpol dan masyarakat Indonesia, mudah-mudahan ada harapan," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas