MAKI: Permintaan SYL Hadirkan Jokowi-Ma'ruf Amin Jadi Saksi Meringankan Sia-sia
MAKI menganggap permintaan SYL untuk Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi saksi meringankan bakal berakhir sia-sia. Ini alasannya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Pravitri Retno W
Selain itu, dia juga mengklaim semasa kliennya menjabat sebagai Mentan, ia memberikan kontribusi sebesar Rp 2.200 triliun setiap tahunnya kepada negara.
Kendati begitu, Djamaluddin mengaku pihaknya juga menyiapkan saksi meringankan lainnya, mengingat orang-orang tersebut merupakan pejabat tinggi negara.
Namun, dia tetap berharap Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan turun tangan memberi klarifikasi kepada publik terkait kasus yang menjerat mantan menterinya tersebut.
“Entah itu menyalahkan atau membenarkan atau meluruskan tetapi saya kira itulah pertanggungjawaban moral sebagai kepala negara sebenarnya yang kita harapkan,” kata Djamaluddin.
Diketahui, jaksa KPK mendakwa SYL menerima uang sebesar Rp 44,5 miliar hasil memeras anak buah dan direktorat di Kementan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.
Pemerasan ini disebut dilakukan SYL dengan memerintahkan eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta; dan eks Sekjen Kementan, Kasdi Subagyono; Staf Khusus Bidang Kebijakan, Imam Mujahidin Fahmid, dan ajudannya, Panji Harjanto.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Ilham Rian Pratama)
Artikel lain terkait Dugaan Korupsi di Kementerian Pertanian