Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Personel TNI akan Dikirim ke Gaza Palestina untuk Misi Kemanusiaan, Apa Saja Kemampuan yang Dimiliki

Pasukan yang rencananya dikirim ke Gaza di antaranya berasal dari satuan kesehatan yang memiliki kemampuan untuk merawat dan mengobati.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Personel TNI akan Dikirim ke Gaza Palestina untuk Misi Kemanusiaan, Apa Saja Kemampuan yang Dimiliki
AFP/BASHAR TALEB
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Nugraha Gumilar membeberkan kemampuan pasukan yang rencananya akan dikirim dalam misi pemeliharaan perdamaian dan juga kemanusiaan ke Gaza Palestina. Foto warga Palestina memeriksa sekolah PBB yang terkena pemboman Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, pada 6 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina. (Photo by Bashar TALEB / AFP) 

Untuk dokumen yang menjadi tanggung jawab Mabes TNI antara lain penyiapan unit table of orginization, daftar alutsista yang digunakan, daftar self sustainment yang menjadi tanggung jawab negara sendiri dan kebutuhan personel terkait penentuan satuan stand by, seleksi, pelatihan, dan stand by force.

Saat ini, surat pendaftaran dan data organisasi serta tugas baik bidang personel dan materil sudah dilengkapi.

Namun demikian, dari kebutuhan administrasi masih terdapat beberapa hal yang perlu segera ditindaklanjuti.

Hal tersebut di antaranya rencana kebutuhan anggaran, keputusan presiden tentang pledging yang saat ini masih diproses oleh Kemhan, dan permohonan akun pledging UN PCRS kepada PBB.

Baca juga: Kapuspen TNI Sebut Pasukan Perdamaian yang Bakal Dikirim Ke Gaza Harus Lewati Seleksi

Selain itu, kata Agus, untuk kesiapan personel dan materil serta kesiapan dukungan anggaran pledging masih perlu diperhatikan bersama guna menyukseskan keputusan politik negara.

Dia mengatakan untuk penyiapan satgas PBB ke Palestina, TNI telah melakukan rapat koordinasi dengan beberapa kementerian terkait.

Kementerian tersebut di antaranya Kemhan, Kemlu, dan Kemenkes.

BERITA REKOMENDASI

Rapat dilaksanakan pada 27 Mei dan 3 Juni 2024 di Jakarta.

Tank tentara pendudukan di Gaza.
Tank tentara pendudukan di Gaza. (AFP)

Agus juga melaporkan bahwa Kemlu menyampaikan misi yang dilaksanakan di Gaza rencananya merupakan misi Joint Humanitarian Operation atau misi kemanusiaan gabungan.

Saat ini, kata Agus, terdapat dua Panglima Angkatan Bersenjata di kawasan yang menyatakan siap dan bersedia untuk ikut dalam operasi kemanusiaan bersama (Joint Humanitarian Operation) ke Gaza Palestina.

Kedua Panglima Angkatan Bersenjata tersebut berasal dari Singapura dan Australia.

"Yang sudah confirm Panglima Singapura, dan Panglima Australia siap Joint Humanitarian Operation," kata Agus dikutip dari kanal Youtube Komisi I DPR RI Channel pada Kamis (6/6/2024).

Tentunya, kata dia, operasi kemanusiaan tersebut dapat dilaksanakan setelah adanya perjanjian damai antara Israel dan Palestina.

"Dan saat ini dibutuhkan mandat dari PBB untuk membentuk co deployment atau operasi bersama negara-negara ASEAN," kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas