Jejak Karier Permadi, Politisi Senior Meninggal Dunia, dari PDIP Hengkang ke Gerindra
Politikus senior Permadi Satrio Wiwoho dikabarkan meninggal dunia, Rabu (12/6/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Politikus senior Permadi Satrio Wiwoho dikabarkan meninggal dunia, Rabu (12/6/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.
Diketahui, Mantan kader PDI Perjuangan (PDIP) ini meninggal pada usiannya yang menginjak 84 tahun.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews.com, Permadi meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam Asri, Jakarta Selatan.
Kabar ini dibenarkan oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.
"Telah Berpulang Kerahmatullah Penyambung Lidah Bung Karno Almaghfuur Permadi, SD, Anggota DPR RI 2004-2009," demikian informasi dalam story WA.
Akun X resmi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), @YLKI_ID juga telah memberikan kabar atas kepergian pendiri YLKI ini.
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Turut berduka cita yg mendalam atas wafatnya Bp. PERMADI, S.H. Beliau berperan besar dlm mendirikan YLKI di th 1973.Beliau menjabat sebagai Ketua YLKI Periode 1979 - 1982.
Semoga diampuni semua dosa dan diterima amal baiknya. Aamiin," demikian cuitan YLKI.
Rekam Jejak
Permadi merupakan sosok politikus kelahiran Semarang, 14 Mei 1940.
Selain berprofesi sebagai politikus, dia juga sebagai seorang paranormal.
Baca juga: Politikus Permadi Meninggal Dunia, akan Dimakamkan Siang Ini di San Diego Hills
Mantan Kader PDIP ini dikenal sebagai anggota DPR Komisi I periode 2004-2009.
Terakhir, dia menjabat sebagai anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Gerindra.
Ia memulai kariernya dari bawah hingga menjadi seorang politikus yang vokal dan wakil rakyat.
Saat mulai merintis karier, segala macam pekerjaan pernah dilakoni.
Mulai menjadi kondektur, sopir taksi gelap, hingga menjadi pekerja lepas yang tidak mempunyai pendapatan tetap.
Masa-masa itu terjadi antara 1967-1969.
Permadi merupakan sosok pengagum tokoh Presiden RI ke-1 Soekarno.
Kecintaannya terhadap Soekarno itulah yang memotivasinya untuk bertolak ke ranah politik.
Ia sudah mulai mengagumi Soekarno sejak usia lima tahun.
Selain politikus, Permadi juga sebagai salah satu pendiri Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) pada 1973.
Dia pernah menjabat sebagai Ketua YLKI Periode 1979-1982.
Baca juga: Kabar Duka, Politisi Senior Permadi Meninggal Dunia
Dari PDIP Hengkang ke Gerindra
Permadi mulannya merupakan bagian dari kader PDI Perjuangan.
Saat ia berhasil melenggang ke Senayan untuk periode 2004-2009, dirinya dimotori oleh Partai berlambang banteng itu.
Namun, pada tahun 2009 Permadi menyatakan mundur dari PDIP.
Permadi melanjutkan karier politiknya ke Gerindra.
Permadi mengaku menemukan sosok Soekarno dalam diri Prabowo Subianto yang kala itu sebagai calon presiden.
Hengkangnya Permadi dari PDIP itu juga dibarengi mundurnya ia sebagai anggota DPR RI.
Permadi mengutarakan sejumlah alasan. Terutama, karena alasan sudah tidak sesuai dengan hati nurani, disiplin hidup, serta keyakinan spiritualnya.
Alasan-alasan tersebut, di antaranya, kondisi pimpinan Dewan yang menurutnya tidak efektif sehingga tidak mungkin bisa memberikan teladan yang baik kepada anggota.
"Sangat memprihatinkan, seluruh fraksi menikmati keadaan ini dan tidak mempunyai kepedulian terhadap hal ini. Usul-usul dari para anggota, termasuk saya, untuk melakukan perubahan tidak pernah mendapat respons dari semua," demikian Permadi dalam surat pengunduran dirinya pada Januari 2009, dikutip dari Kompas.com.
Rapat paripurna yang kerap molor dan jarang memenuhi kuorum juga menjadi alasannya meninggalkan Senayan.
Hal ini dipandang pria yang selalu berpakaian hitam ini menjadi kondisi yang miris, sehingga anggota Dewan tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Masalah pembagian honor dalam setiap kunjungan kerja dan pansus, menurutnya, juga memprihatinkan.
Pernah Ingin Lengserkan Presiden Jokowi
Nama Permadi pernah mencuat pada 2019, saat ingin melengserkan Presiden Jokowi.
Pernyataan itu, ia sampaikan jelang pelantikan Jokowi di periode keduanya pada 20 Oktober.
Langkah ini karena Permadi menilai Jokowi telah berkali-kali membohongi rakyat Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi naik saat dilantik, hingga janji-janji saat dirinya menjalankan pemerintahan.
"Sebelum pelantikan targetnya [menurunkan Jokowi], pokoknya sebelum pelantikan [presiden]," kata Permadi, 28 September 2019.
Namun, Gerindra, sebagai partainya kala itu tak menghendaki.
Gerindra menyebut, pernyataan Permadi tak mewakili partai.
Karier Lengkap Permadi
- Pegawai di Lembaga Pariwisata (1966-1967)
- Sekretaris Redaksi Suara Pembaruan (1969-1971)
- Sekretaris pribadi Hardi, SH (1971-1973)
- Lembaga Konsumen Indonesia (1973-2004), Sekretaris Yayasan Lembaga Konsumen (1973-1979), Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (1979-1985)
- Anggota PDIP (1999)
- Anggota DPR RI (2004-2009)
Organisasi
- Berorganisasi dalam lebih kurang 20 LSM di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya
- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) (1958)
- Supir taksi, kondektur bus swasta (1967-1968)
- Wartawan freelance (1968-1970)
- LSM Bidang Poleksosbud Dan Lingkungan (1973-1999)
- Pengurus Yayasan Parapsikologi Indonesia (1982)
- Lembaga Parapsikologi semesta (1985–1990)
- Gerakan Nasional Anti Narkotika
- Berorganisasi dalam lebih kurang 20 LSM di berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial budaya
- Filmografi
- Misteri Hantu Selular (2011)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 'Inilah Sosok Anak Buah Prabowo Subianto Mau Lengserkan Jokowi Jelang Pelantikan Presiden, Suka Hitam'
(Tribunnews.com/Milani Resti) (Tribun-Timur.com, Edi Sumardi) (Kompas.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.