BKKBN: Ada 757 Sekolah Lansia Se-Indonesia, Terbanyak di Jawa Tengah
Merujuk Data Susenas Maret 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 11,75 persen penduduk Indonesia adalah lansia.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Di Indonesia jumlah lansia terus meningkat setiap tahun. Bahkan sejak 2021, Indonesia telah memasuki struktur penduduk tua (ageing population), di mana sekitar 1 dari 10 penduduk adalah lansia.
Merujuk Data Susenas Maret 2023 menunjukkan bahwa sebanyak 11,75 persen penduduk Indonesia adalah lansia.
Sejak tahun 2023, BKKBN mengembangkan bekerjasama dengan Indonesia Ramah Lansia (IRL) dalam upaya melakukan pemberdayaan lansia melalui integrasi Sekolah Lansia di Bina Keluarga Lansia (SL-BKL).
Baca juga: Kepala BKKBN: Cegah Stunting, Sandwich Generation Harus Atur Jarak Kelahiran Anak
Ini dilakukan melalui kolaborasi pentahelix antara IRL, BKKBN, Komunitas Lansia, koperasi dan masyarakat.
Sekolah Lansia adalah model pendidikan non formal bagi lanjut usia dengan menerapkan kurikulum terpadu yang memanfaatkan latihan, permainan, dan senam untuk memberikan pengetahuan kepada peserta terkait bagaimana menjaga kemandirian dan mencegah penyakit degeneratif.
Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK), Nopian Andusti, SE, MT, menyebut adanya potensi bagi para lansia untuk menjadi penduduk rentan apabila dibiarkan tanpa bimbingan.
Hal ini disampaiknnya dalam kegiatan panggung Wisuda Sekolah Lansia yang digelar BKKBN sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 Tahun 2024, di Pendopo Kabupaten Semarang, Selasa (25/07/2024).
“Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan mereka agar menjadi lansia tangguh, walaupun meningkat jumlahnya tidak menjadi beban negara. Kita harapkan sekolah lansia ini menjadi suatu wadah dengan pendekatan pendidikan sepanjang hayat, dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, 7 Dimensi Lansia Tangguh,” jelas Nopian yang mewakili Kepala BKKBN, dokter Hasto,
Nopian.
Nopian menuturkan, dari Sekolah Lansia ini diharapkan bisa menggali kemampuan para lansia. Banyak sekali lansia yang sebetulnya produktif, mereka masih bisa menyumbangkan ilmunya, masih bisa menyumbangkan tenaganya.
"Tapi karena tidak diberi ruang dan kesempatan sehingga tertutup. Kita harus 'explore',” kata Nopian.
Dari tahun 2022 hingga tanggal 21 Juni 2024, sudah terbentuk sebanyak 757 Sekolah Lansia di seluruh Indonesia.
Baca juga: Kepala BKKBN Sebut ASI yang Dibekukan Lebih Baik daripada ASI Bubuk
Di Jawa Tengah sendiri, memecah rekor dengan terbentuknya 177 Sekolah Lansia dengan jumlah siswa yang sudah diwisuda pada standar 1 sebanyak 2.613 orang dan standar 2 sebanyak 455 orang.
“Luar biasa, lebih dari 30 persen itu (sekolah lansia) ada di Jawa Tengah,” puji Nopian.