Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Haru Anak Polisi Korban Bom Surabaya: Bertekad Lanjutkan Perjuangan Ayah Usai Lolos Bintara

Ketabahan dan semangat hidup ayahnya menjadi kekuatan untuk Aqiella untuk menjadi Abdi Negara di saat rasa kepedihan mendalam datang kepada keluarga

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Cerita Haru Anak Polisi Korban Bom Surabaya: Bertekad Lanjutkan Perjuangan Ayah Usai Lolos Bintara
Dok. Polri
Aqiella Nadya Shafwah (kiri) menangis saat memeluk ayahnya, Ipda Ahmad Nurhadi (tengah) usai dinyatakan lolos seleksi Bintara Polri 2024. Ipda Ahmad Nurhadi merupakan salah satu korban ledakan bom di Surabaya, Jawa Timur pada 2018 lalu.  

“Saya sudah melihat perjuangan bapak, ini bagi saya sangat keren sekali, Jadi pengabdiannya Bapak ini bukan main-main, tapi sungguh. Bukan hanya sekadar bekerja mencari nafkah untuk keluarga, tapi mengabdi kepada masyarakat dan negara, sampai harus mengorbankan diri sendiri, taruhannya nyawa” tutur Aqiella. 

Aqiella mengaku dirinya yang sudah bertekad menjadi Polwan kemudian menyampaikan pada ayahnya.

“Bapak mendukung saya, mendukung saya dengan cita-cita saya ini untuk meneruskan perjuangannya Bapak. Kalau Ibu diserahkan kepada saya, nggak ada paksaan. Pokoknya apa pun yang saya pilih, jika itu yang terbaik, maka akan didoakan, didukung juga,” ujar Aqiella.

Adapun Aqiella mengikuti proses rekrutmen melalui jalur rekrutmen proaktif (rekpro). Meski demikian Aqiella sudah mempersiapkan fisik, mental serta kemampuan akademis sebelum proses seleksi.

“Saya ini Bintara Polri jalur rekpro, penghargaan orang tua, penghargaan terhadap Bapak. Proses rekpro dengan regular sama saja, tapi rekpro setahu saya ada kuotanya. Tesnya nggak ada yang membedakan, sama-sama  wajib mengikuti semuanya mulai dari jasmani, terus psikologi dan lain-lain sama saja. Jadi saya sebelumnya sudah mulai belajar untuk tes akademik, soal-soal psikologi, sama yang pertama pasti mempersiapkan mental dulu,” ucap Aqiella.

Aqiella mempelajari soal-soal tes masuk Bintara Polri dari internet. Dalam persiapan tes jasmani, Aqiella mempersiapkan kemampuan renang, shuttle run dan lainnya.

“Belajar di internet gitu, sama persiapan fisik, latihan jasmani, lari, berenang, shuttle run kayak gitu di sela-sela sekolah,” sebut Aqiella.

Area ledakan bom di pintu sisi selatan Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel Madya Surabaya, Minggu (13/5/2018). SURYA/HABIBURROHMAN
Area ledakan bom di pintu sisi selatan Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel Madya Surabaya, Minggu (13/5/2018). SURYA/HABIBURROHMAN (Surya/Habiburrohman)
Berita Rekomendasi

Serangkaian persiapan itu dilakukan Aqiella karena peserta rekrutmen jalur rekpro tak pasti lolos jika tak memenuhi syarat. “Nggak pasti lolos (peserta jalur rekpro), kalau dia nggak memenuhi syarat bisa nggak lolos, makanya saya juga persiapan akademis, mental dan fisik,” terang dia.

Baca juga: Revisi UU TNI Dikhawatirkan Mengembalikan Dwi Fungsi ABRI, DPR Diminta Hentikan Pembahasannya

Terakhir, Aqiella mengucapkan terima kasih kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo, Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto dan Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce yang dinilai memberinya kesempatan mengikuti proses rekrutmen Bintara Polri.

“Bapak saya senang banget, dia seneng banget. Saya ingin mengucapkan terima kasih juga kepada Bapak Kapolri, Bapak Asisten SDM, Bapak Kapolda Jatim, dan Bapak Kapolrestabes Surabaya karena sudah memberikan saya kesempatan ikut di penerimaan Bintara 2.024 ini, dan juga untuk meneruskan perjuangan Bapak saya,” pungkas Aqiella.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas