TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ir Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Sebelumnya, Ir Yuliot menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM.

Selain Yuliot, Jokowi juga melantik dua pejabat lainnya.

Yakni, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan, dan Sudaryono untuk posisi Wakil Menteri Pertanian.

Adapun Thomas Djiwandono merupakan keponakan presiden terpilih Prabowo Subianto sekaligus Bendahara Umum Partai Gerindra.

Sedangkan Sudaryono merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa tengah.

Pelantikan tersebut, dihadiri sejumlah menteri pejabat negara, di antaranya:

1. Wakil Presiden Ma'ruf Amin

2. Menteri BUMN Erick Thohir

3. Menteri Agraria dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

4. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan

Baca juga: Deputi Penanaman Modal BKPM Yuliot Dikabarkan Akan Dilantik Jadi Wamen Investasi

5. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

6. Mensesneg Pratikno

7. Menteri Pertanian Amran Sulaiman

8. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto

9. Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia

10. Sekjen Partai Gerindra/ Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani

11. Menteri Keuangan Sri Mulyani

12. Menseskab Pramono Anung

Baca juga: BREAKING NEWS : Jokowi akan Lantik 3 Wakil Menteri Sore Ini, Mayoritas dari Gerindra

Tugas Wakil Menteri Investasi

Setelah resmi dilantik, Yuliot menjelaskan sejumlah tugas yang harus diembannya sebagai Wakil Menteri Investasi atau Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Yuliot mengatakan, dirinya diberi tugas untuk mengawal berbagai kebijakan investasi.

Selain itu, ia diharuskan mengoordinasikan berbagai kebijakan dengan kementerian dan lembaga.

"Tentu nanti bagaimana kontribusi investasi terhadap pertumbuhan, baik pada masa transisi pada 2024," ucapnya, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis.

"Kami juga mengantarkan untuk pemerintahan baru, kelancaran investasi, peningkatan investasi bagi peningkatan pertimbuhan perekonomian."

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami)