Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Solo, Gibran: Saya Siap Terima Evaluasi
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut siap menerima masukan dan evaluasi dalam program makan bergizi gratis.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Gibran menyebut, uji coba ini akan dilaksanakan selama tiga bulan, yakni Agustus sampai Oktober 2024 mendatang.
Selama uji coba berlangsung, dirinya berusaha menerima evaluasi dari berbagai pihak.
“Ini nanti uji coba berjalan selama 3 bulan. Nanti kita akan banyak menerima masukan, evaluasi dari pada guru, Pak Wali Kota, orang tua murid, muridnya sendiri, komite, ahli gizi."
"Ini masih proses uji coba pasti banyak sekali masukan-masukan atau evaluasi,” ujarnya.
Uji Coba Makan Bergizi Seharusnya Tidak di Pulau Jawa
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menilai uji coba program makan bergizi gratis keliru apabila dilakukan di Pulau Jawa.
Seharusnya, ucap Bhima, uji coba program ini dilaksanakan di Flores, Maluku, dan Papua.
"Salah (kalau di Jawa). Kenapa? Tujuan dari makan siang gratis salah satunya adalah untuk menurunkan angka gizi buruk, sehingga kalau itu ditargetkan, tentu banyak daerah yang lebih miskin daripada Solo," katanya kepada wartawan di Jakarta, dikutip Jumat.
Ia lalu menyarankan, ketimbang uji coba program ini dilakukan secara sporadis di banyak tempat.
Alangkah lebih baik dibuat dulu pilot project dari program makan bergizi gratis.
Langkah itu ditempuh untuk melihat apakah program ini benar berhubungan dengan perbaikan gizi buruk dan lain sebagainya.
"Jadi, ada hubungannya gak makan siang gratis sama angka PISA yang akan naik? Ada hubungannya gak dengan gizi buruk?"
"Kan harusnya dicoba tuh di daerah-daerah 3T dulu fokusnya. Uji coba terus di sana, fokus, baru kemudian akan dilihat (hasilnya)," ujar Bhima.
Bhima juga menyebut, tantangan terbesar program ini datang dari sisi logistik.
Uji coba di Solo disebut tak tepat karena kota itu mempunyai banyak penyangga pangan.