Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Megawati Pada Peringatan 28 Tahun Peristiwa Kudatuli: Kita Tidak Bisa Diperlakukan Sembarangan

Megawati Soekarnoputri menyampaikan salam saat peringatan peristiwa serangan terhadap kantor DPP PDIP pada 27 Juli 1996 atau Kudatuli.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pesan Megawati Pada Peringatan 28 Tahun Peristiwa Kudatuli: Kita Tidak Bisa Diperlakukan Sembarangan
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat menyampaikan pidato dalam acara peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (27/7/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan salam saat peringatan peristiwa serangan kantor DPP PDIP pada 27 Juli 1996 atau yang lebih dikenal dengan peristiwa Kudatuli.

Pesan itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat pidato peringatan 28 tahun di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (27/7/2024).

“Ibu Megawati Soekarnoputri menitipkan salam kepada saudara-saudara sekalian juga khususnya kepada Forum Komunikasi Kerukunan (FKK) 124 yang mereka telah mengalami lahir batin bagaimana penderitaan itu terjadi, dan justru di dalam penderitaan itu mereka tidak pernah runtuh tetapi semangatnya justru berkobar-kobar,” kata Hasto.

Megawati Soekarnoputri pun tampak mengikuti acara ini melalui daring.

Hasto mengucapkan terima kasih terlebih saat mendengar puisi Wiji Thukul yang berjudul Sajak Bersuara di peringatan Kudatuli ini.

Baca juga: PDIP Peringati Peristiwa Kudatuli 1996, Gelar Teatrikal Serangan 27 Juli di Depan Kantor DPP PDIP

“Dengan pembacaan puisi Wiji Tukul yang menggetarkan semangat kita, yang mengajarkan kepada kita bahwa suara rakyat tidak bisa dibungkam, bahwa kebenaran tidak bisa ditaklukkan oleh kekuasaan yang otoriter,” ungkap dia.

Berita Rekomendasi

Megawati juga berpesan bahwa PDIP akan selalu menjaga semangat demokrasi dan konstitusi ini.

“Karena itulah Ibu Megawati Soekarnoputri berpesan kepada kita semua bahwa kita adalah partai yang sah, bahwa kita juga warga negara yang sah, yang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum. Karena itulah kita tidak bisa diperlakukan sembarangan seakan-akan kita bukan warga negara Indonesia, seakan-akan kita bukan pemilik Republik Indonesia,” tutur Hasto.

Baca juga: Peringatan 28 Tahun Kudatuli, Sekjen PDIP: Bukan Sekedar Serangan Bangunan, Tapi Peradaban Demokrasi

Dia pun menceritakan bagaimana momen hidup Megawati sejak kecil di bawah gembelengan proklamator bangsa, Soekarno, mengalami berbagai macam kejadian.

Mulai dari era kolonalisme dan harus hidup dalam pengungsian.

“Artinya Ibu Megawati Soekarnoputti tidak hanya sekadar menjadi saksi sejarah, beliau menjadi pelaku dari sejarah itu yang mengajarkan bahwa Republik ini dibangun dengan tidak mudah, Republik ini dibangun dengan pengorbanan jiwa raga semuanya sebagaimana dikatakan di dalam Widji Thukul itu adalah demi-demi kedaulatan rakyat itu sendiri,” tutur Hasto.

Politisi asal Yogyakarta itu pun mengingatkan arti penting Kudatuli, bahwa jika suara dibungkam dan hadirnya kekuasaan yang otoriter, maka masih ada Megawati dan PDIP yang terdepan.

“Karena itulah peristiwa Kudatuli mengajarkan kepada kita ketika suara rakyat mencoba dibungkam kembali, ketika kekuasaan otoriter mencoba dihadirkan kembali, tempat ini menjadi saksi, bayangkan namanya Ibu Megawati Soekarnoputri, tidak pernah berhenti di dalam memperjuangkan konstitusi, demokrasi dan kedaulatan rakyat itu sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu, hadir dan menyaksikan acara peringatan 28 tahun peristiwa Kudatuli adalah Ketua DPP PDIP seperti Ganjar Pranowo, Djarot Saiful Hidayat, Yasonna Laoly, Ribka Tjiptaning, Eriko Sotarduga, Wiryanti Sukamdani.

Hadir pula Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Adhie dan Sadarestuwati, serta Wakil Bendahara PDIP Yuke Yurike.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas