Mengenal Bahlil Lahadalia, dari Penjual Kue hingga Jadi Ketum Golkar, Kini Punya Harta Rp310 Miliar
Perjalanan hidup Bahlil Lahadalia hingga resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar yang baru untuk periode 2024-2029.
Penulis: Rifqah
Editor: Pravitri Retno W
Sementara, ibunya bekerja sebagai buruh cuci.
Bahlil kecil sudah hidup mandiri dengan membantu keluarganya menjual kue di sekolahnya.
Ketika di sekolah menengah, Bahlil juga menjadi kondektur hingga kerja part time menjadi sopir angkot.
Setelah lulus dari bangku sekolah menengah, Bahlil melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, Papua.
Semasa kuliah itu, Bahlil dikenal sebagai seorang aktivis.
Pada semester tiga, Bahlil menjadi Ketua Senat Mahasiswa, bahkan ia juga pernah masuk penjara beberapa kali karena terlibat demo 1997-1998.
Saat di bangku kuliah, Bahlil juga bekerja sebagai marketing asuransi dan pernah menjadi pegawai kontrak di Sucofindo.
Selesai kuliah, Bahlil dan temannya kemudian membangun perusahaan, dimulai dari perusahaan konsultan keuangan dan teknologi informasi (TI).
Di perusahaan itu, Bahlil menjadi direktur wilayah Papua.
Tak lama setelah itu, Bahlil kemudian memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan yang dibangunnya bersama teman-temannya tersebut.
Bahlil mendapat dividen sebesar Rp600 juta setelah keluar dari perusahaan tersebut.
Uang itu kemudian digunakan Bahlil sebagai modal untuk membangun perusahaan perdagangan (trading) kayu.
Kini, Bahlil sudah memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company.
Lalu, pada Februari 2015 pada Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-XV menetapkan Bahlil sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018.
Riwayat Karier
- Bendahara Umum PB HMI
- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, 2003
- Pemilik PT Bersama Papua Unggul
- Pemilik PT Dwijati Sukses
- Pemiilik PT Rifa Capital
- Ketua Umum HIPMI, 2015-2018
- Menteri Investasi Indonesia, 2021-2024
- Menteri ESDM, 2024-sekarang