Media Singapura: Private Jet Gulfstream G650ER yang Dipakai Kaesang ke AS Dibeli Garena Juli 2021
Aksi flexing Erina Gudono memamerkan kepergiannya ke AS naik private jet Gulfstream G650ER bersama Kaesang Pangarep jadi sorotan media Singapura.
Penulis: Choirul Arifin
Hal ini memicu kemarahan di kalangan pengguna media sosial di Indonesia, karena biaya yang harus dibayar hampir sepersepuluh dari upah minimum di Jakarta.
Sebuah postingan terpisah di akun Instagram Erina menunjukkan pasangan calon ibu tersebut membeli kereta dorong bayi yang harganya sekitar 21 juta rupiah, menurut situs web pabrikan Eropa.
Baca juga: Gaya Hidup 2 Menantu Jokowi Disorot: Selvi Kerap Pakai Tas Mewah, Erina Disebut Naik Jet Pribadi
Dalam beberapa hari terakhir, akun media sosial pasangan ini dibanjiri komentar, jumlahnya mencapai puluhan ribu.
Sebagian besar dari mereka bernada negatif, termasuk salah satu yang mengatakan: “Jokowi (sebutan populer untuk Pak Widodo) selalu menyuruh masyarakat untuk membeli barang lokal, tapi keluarga ini suka membeli barang dari luar negeri. Sungguh munafik.”
Yang lain membandingkannya dengan Marie Antoinette – ratu terakhir Perancis yang dipenggal selama Revolusi Perancis – dengan beberapa netizen mengatakan “Biarkan mereka makan kue”, mengacu pada kutipan terkenal yang sering dikaitkan dengannya.
Para analis mengatakan ketidakhadiran Kaesang dalam pemilu November merupakan kemunduran besar bagi Widodo, yang, meski populer, tidak bisa menentang keinginan rakyat.
Analis politik Djayadi Hanan dikutip The Straits Times mengatakan, ambisi Jokowi untuk menciptakan dinasti politik mungkin akan berakhir bahkan sebelum dimulai.
Saat ini, Presiden Jokowi telah memiliki dua anggota keluarga yang memegang kekuasaan, dengan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wakil Presiden, dan menantu laki-laki Bobby Nasution yang bersaing untuk menjadi gubernur Sumatera Utara dengan dukungan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Memiliki orang lain yang terkait dengan dirinya untuk berkuasa akan memperkuat cengkeramannya, tetapi saat ini, dia harus memikirkan kembali hal tersebut,” kata Dr Djayadi, yang menambahkan bahwa diskualifikasi Kaesang merupakan kemunduran yang signifikan terhadap aspirasinya lebih lanjut.
Upaya Jokowi untuk mencalonkan putra bungsunya dalam Pemilu hanya akan mengundang kemarahan masyarakat, katanya, dan hal ini dapat menggoyahkan kepercayaan diri Presiden dalam membangun dinasti politik.
Baca juga: Usai Bela Erina Gudono, Medsos Jelita Jeje dan Suaminya Kepala BP Bintan Lenyap, Takut KPK?
Para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh mahasiswa berkumpul di luar gedung DPR Jakarta minggu lalu, menekan anggota parlemen untuk membatalkan RUU kontroversial yang menghalangi kandidat yang tidak didukung oleh Widodo dan Prabowo untuk berpartisipasi dalam pemilu daerah bulan November.
Protes juga terjadi di tempat lain di ibu kota dan kota-kota besar lainnya, termasuk Bandung, Surabaya dan Semarang, ketika ribuan orang melakukan demonstrasi jalanan.
“Meskipun dia (Jokowi Widodo) adalah Presiden saat ini, masyarakat telah menunjukkan perlawanan terbuka dengan melakukan protes dalam seminggu terakhir, untuk mengatakan cukup sudah,” kata Dr Djayadi.
“Hal ini menunjukkan bahwa meskipun kita adalah pihak yang berkuasa, kekuatan sebenarnya ada di tangan rakyat,” ujarnya.