Pidato di Kongres NasDem, Prabowo: Saya Sedih Kalau Kita Punya Tradisi Caci Maki
Di hadapan kader NasDem, Prabowo juga mengucap terima kasih kepada partai tersebut karena telah mendukung pemerintahannya.
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkap dirinya sedih bila rakyat Indonesia senantiasa saling mencaci.
Apalagi, cacian ditujukan kepada para pemimpin tanpa menimbang kinerja yang pernah dilakukan.
"Jadi saya ini sedih kalau kita punya tradisi selalu menjelek-jelekkan pemimpin, caci maki," kata Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres IIIII Partai Nasional Demokrat (NasDem) di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2024).
Baca juga: Hadir di Penutupan Kongres III NasDem, Prabowo: Terima Kasih Surya Paloh karena Anda Bergabung
"Bagaimanapun prestasi Pak Jokowi ini mengagumkan banyak negara, (Indonesia) bisa menjaga inflasi 2,5 persen," ujar dia.
“Coba di mana (negara yang bisa)? Sejarah tiga tahun ke belakang hanya sedikit negara yang bisa. Dan ini prestasi yang bukan jatuh dari langit,” sambungnya.
Baca juga: Hadiri Kongres NasDem, Prabowo: Mari Cari Titik Pertemuan, Bukan Perbedaan
Prabowo juga menyebut berkat kepemimpinan Jokowi, Indonesia cepat pulih dari pandemi Covid-19. Menurutnya, hal tersebut adalah prestasi dan tidak turun begitu saja dari langit.
"Saya ini bukan membela, tapi saya akan mengatakan yang benar ya benar, yang salah ya salah," jelasnya.
Di hadapan kader NasDem, Prabowo juga mengucap terima kasih kepada partai tersebut karena telah mendukung pemerintahannya. Ia berharap persatuan dapat terus terjalin untuk membangun negara.
"Jadi, sekali lagi terima kasih NasDem bergabung dengan saya. Kita bersatu, kita bekerja sama, kita buktikan kita mau dan bisa bergabung untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Prabowo: Mari Cari Titik Pertemuan, Bukan Perbedaan
Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto menegaskan pentingnya para pemimpin politik untuk saling bertemu guna bekerja sama menyatukan kekuatan demi bangsa dan rakyat Indonesia.
Pasca kontestasi pemilihan presiden 2024 yang telah dimenangkan oleh Prabowo, ia mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengucapkan kali pertama usai perhitungan cepat hasil pemilu.
“Karena itu waktu saya masih awal-awal belum resmi waktu quick count, sebagian quick qount, Pak Surya Paloh dan NasDem salah satu yang pertama kali mengucapkan selamat kepada saya,” ungkap Prabowo.
Atas hal itu, Prabowo menegaskan meski sebelumnya NasDem mengusung Anies Baswedan yang merupakan lawan politik Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024, Prabowo sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut.
“Jadi, saya sangat menghargai waktu diberi tahu Pak Surya Paloh yang beritahu Muzani. Maaf Pak Surya, kadang-kadang Brewok, mau datang. Ohya? Mau gabung Alhamdulillah. Terima kasih, bener Pak Surya? Waktu Anda datang ke saya, terimakasih saya, ndak papa Anda dulu dukung anies, ndak papa,” kata Prabowo.
Baca juga: 4 Guyonan Prabowo ke Surya Paloh yang Buat Peserta Kongres Nasdem Tertawa: Soal Jenggot hingga Anies
Dengan adanya perbedaan itu, menurut Prabowo, tidak perlu ada yang ditakutkan karena menurutnya yang terpenting saat ini adalah para pemimpin politik dapat mencari titik temu guna bersatu bekerja sama dan melupakan perbedaan yang ada.
“Perbedaan tidak perlu takut, bangsa kita memilih bentuk negara republik bukan kerajaan jadi rakyat memang perlu diberi pilihan dan tidak perlu takut dengan perbedaan,” kata Prabowo
“Yang lebih penting kita harus bersatu, bekerja untuk rakyat indonesia. Rakyat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang bisa bersatu. Setiap pertandingan ada menang ada kalah,” lanjutnya.
Menurut Prabowo persatuan penting untuk dilakukan karena dunia saat ini memiliki banyak tantangan, seperti kelaparan di mana akan ada begitu banyak negara yang kesulitan untuk memproduksi pangan, juga tantangan perubahan iklim.
“PBB meramalkan terjadi kelaparan besar-besaran di bumi ini, begitu banyak negara yang kesulitan untuk produksi pangan. Kita masih bersyukur,” ungkap Prabowo.
Untuk itu, Prabowo bersama partai NasDem mengambil langkah untuk bekerja sama usai pertandingan politik yang telah berlangsung.
“Karena itulah sebagai pemimpin Nasdem diantaranya mewakili rakyat, kita harus berani berpikir diluar yang biasa-biasa saja, kita harus berani berpikir bahwa kita harus berani untuk selesai pertandingan, kita harus berani melupakan kata-kata mungkin yang menyakitkan selama pertandingan, itu biasa namanya pertandingan,” ujarnya.