VIDEO Cerita Haru Bahagia Ketum Pemuda Katolik Dapat Berkat & Dikalungi Rosario oleh Paus Fransiskus
"Perasaan luar biasa terharu, karena ini pemimpin tertinggi Gereja Katolik, tidak semua bisa bertemu beliau atau berjumpa dengan Jarak yang dekat."
Editor: Srihandriatmo Malau
Relawan Saat Kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia
Stefanus Gusma menjelaskan Kader Pemuda Katolik dan organisasi rohani Katolik ikut terlibat dalam Misa Kudus yang akan dipersembahkan Paus Fransiskus di GBK, Jakarta, pada 6 September 2024 mendatang.
Semua kader yang ditugaskan sudah siap untuk melakukan pelayanan saat Misa berlangsung nantinya.
"Pemuda katolik sudah memasukkan semua nama yang akan menjadi relawan, sudah wawancara, briefing, sudah mulai plotting nanti penugasannya dimana," ungkapnya.
"Untuk semua kader yang terlibat menjadi relawan sebagai bentuk pelayanan yang paling Utama sebagai umat katolik," dia berpesan.
Saksikan wawancara eksklusif Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu D. Ambarita dengan Ketua Umum PP Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma.
Kisah Ketum GP Ansor, Inisiator Deklarasi Jakarta-Vatikan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin memimpin para ketua umum organisasi kepemudaan lintas agama Indonesia bertemu pemimpin tertinggi umat Katolik dunia Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (21/8/2024) lalu.
Paus Fransiskus menandatangani Deklarasi Jakarta-Vatikan di Paul VI Audience Hall saat bertemu dengan Ketua Umum GP Ansor Addin Jauharudin dan organisasi kepemudaan lintas agama, PP Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, PERADAH Indonesia, dan GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia).
"Bagi Vatikan, tanggapannya luar biasa, mengatakan ini sejarah pertama, ada pemuda lintas agama dari satu negara datang ke Vatikan, bertemu Paus," ujar Gus Addin saat sesi wawancara eksklusif dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu D. Ambarita di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Senin (28/8/2024).
Gus Addin pun memiliki penilaian mengenai sosok Paus Fransiskus usai bertemu langsung di Vatikan.
Dari pengalaman bertemu langsung, Gus Addin melihat sosok Paus Fransiskus sebagai tokoh pemimpin dunia dan agama Katolik yang sangat terbuka dan sederhana.
"Ini kemudian dibuktikan dengan proses dokumen yang ditandatangani, gak ribet, cuma baca sekilas, karena juga beliau tahu tentang Pancasila juga soal Indonesia, lalu langsung ditandatangani," tutur Gus Addin.
Ia juga berharap pasukan Banser NU dan OKP lintas agama bisa dilibatkan untuk menjaga keamananan kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia pada 3-6 September 2024 mendatang.