Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buka Rakornas Percepatan Penurunan Stunting 2024, Wapres: Pemerintah Selanjutnya Bisa Lampaui Target

Wapres RI Ma’ruf Amin buka Rakorna Percepatan Penurunan Stunting 2024 dan berharap pemerintah selanjutnya bisa teruskan program ini dan lampaui target

Editor: Content Writer
zoom-in Buka Rakornas Percepatan Penurunan Stunting 2024, Wapres: Pemerintah Selanjutnya Bisa Lampaui Target
Istimewa
Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) dan selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) K.H. Ma’ruf Amin saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2024 yang berlangsung dari tanggal 4-5 September 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) K.H. Ma’ruf Amin selaku Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) memimpin Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Stunting Tahun 2024 sesuai amanat Perpres 72/2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Kegiatan ini merupakan pertemuan koordinasi tahunan program percepatan penurunan stunting pada tingkat nasional yang melibatkan peserta dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota, mitra pembangunan, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan tinggi serta pemangku kepentingan lainnya. Rakornas Stunting akan berlangsung selama dua hari, tanggal 4-5 September 2024 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Dengan memperhatikan tahun 2024 sebagai tahun terakhir pelaksanaan percepatan strategi nasional percepatan pencegahan stunting yang dimulai sejak 2018 dan juga tahun terakhir implementasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021, Rakornas kali ini akan membahas berbagai kemajuan yang telah ditunjukkan dalam penurunan stunting.

Indonesia patut bersyukur bahwa angka prevalensi stunting turun dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 21,5 persen pada tahun 2023, artinya terjadi penurunan prevalensi stunting sebesar 9,3 persen, yang berarti satu setengah kali lebih cepat jika dibandingkan dengan yang terjadi pada periode tahun 2013 – 2018.

Wapres dalam arahannya ketika membuka Rakornas Stunting menyampaikan bahwa hasil yang telah dicapai merupakan buah dari kerja keras, kerja cerdas, dan kerja kolaboratif dari semua unsur yang terlibat.

Namun demikian Wapres juga mengingatkan target yang masih harus dicapai, yaitu membebaskan anak Indonesia dari stunting. Oleh karena itu, Wapres memberikan penekanan khusus tentang pentingnya keberlanjutan pelaksanaan program.

Pada Rakornas tahun 2024, sebagaimana juga pada Rakornas tahun 2023 yang lalu, Wakil Presiden juga menyerahkan penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas capaian pelaksanaan percepatan penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

Berita Rekomendasi

Apresiasi tersebut berupa pemberian Dana Insentif Fiskal Tahun Berjalan Tahun 2024 kategori percepatan penurunan stunting, yang pada tahun ini diberikan kepada 130 pemerintah daerah yang terdiri dari 9 provinsi, 99 kabupaten, dan 22 kota.

Baca juga: Nilai Ekonomi Syariah Ditargetkan 10 Miliar Dolar AS di 2030, Wapres Maruf Amin Ungkap Tantangannya

Apresiasi juga diberikan kepada 15 desa berkinerja baik dalam upaya percepatan penurunan stunting. Semoga penghargaan dan insentif tersebut dapat menjadi penambah motivasi untuk terus bekerja.

Untuk keberlanjutan program penurunan stunting ke depannya, Wapres menitipkan beberapa pesan untuk menjadi perhatian. Pertama, jadikan evaluasi program sebelumnya sebagai masukan utama bagi perbaikan program ke depan.

Komitmen kepemimpinan dalam percepatan penurunan stunting di pusat dan daerah harus terus dipertahankan. Penajaman intervensi harus dilakukan agar program lebih tepat sasaran, mulai dari penyediaan data kelompok sasaran yang lebih akurat hingga pemantauan secara berkala.

Kedua, perkuat koordinasi lintas sektor di pusat dan daerah melalui pembagian peran yang jelas. Program penurunan stunting merupakan proyek nasional masif yang melibatkan 20 kementerian/lembaga, seluruh provinsi, kabupaten/kota, desa/kelurahan, serta lembaga non-pemerintah.

Besarnya skala program tentunya menuntut pembagian peran yang jelas agar dapat saling melengkapi dan tidak tumpang tindih dalam mencapai target Indonesia bebas stunting.

Ketiga, diseminasikan pemahaman tentang stunting yang benar kepada masyarakat. Sebagian masyarakat masih memiliki pemahaman keliru terkait stunting. Pemahaman yang benar adalah titik awal untuk melakukan intervensi yang tepat sasaran.

Sebagaimana dilakukan setiap tahunnya, setelah pelaksanaan Rakornas, selanjutnya akan dilaksanakan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) yang menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk merumuskan regulasi dan strategi yang lebih baik lagi agar target penurunan stunting cepat tercapai.

Diharapkan keberlanjutan program percepatan penurunan stunting di era pemerintahan yang baru juga dapat meneruskan langkah baik dari keberhasilan Pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin dalam menurunkan kasus stunting.

“Semoga program percepatan penurunan stunting dapat terus dilanjutkan dan disempurnakan di periode-periode berikutnya, sebagai upaya menciptakan generasi unggul sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045,” ungkap Wapres.

Baca juga: Momen Pamitan Wapres Maruf Amin Menjelang Purna Tugas Oktober: Saya Mohon Maaf

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas