Aktivis HAM Sandingkan Erina dengan Ibu Hamil yang Naik KRL Hingga Ajak Menkominfo ke Manggarai
Budi Arie harus turun ke lapangan untuk melihat bagaimana ibu-ibu hamilyang harus berdesak-desakan saat naik transportasi umum
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait polemik penggunaan jet pribadi putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep dan istrinya Erina Gudono, aktivis HAM Fatia Maulidiyanti menyandingkan Erina dengan ibu-ibu hamil yang menggunakan transportasi umum Kereta Rel Listrik (KRL).
Awalnya, Fatia berbicara tentang ironi situasi sulitnya perekonomian masyarakat saat ini dibandingkan dengan kesejahteraan pejabat pemerintahan yang berdasarkan riset juga memiliki bisnis.
Baca juga: Ketika Kaesang dan Erina Bungkam soal Jet Pribadi, Namun Putra Bungsu Jokowi Itu Ramai-ramai Dibela
Dalam kesimpulan sementaranya, Fatia mengatakan masyarakat akan kalah jika dibandingkan dengan mereka dari sisi kesejahteraan.
Hal tersebut mengingat masyarakat masih banyak yang harus naik transportasi umum.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi publik di kawasan Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Temani Erina Kuliah S2 dan Melahirkan di Pennyslvania, Kaesang Menghilang untuk Urus Pindahan ke AS?
"Terlebih lagi kalau kita ngeluh bahwa ya udah kerja aja, katakanlah akan kalah juga. Kita juga masih harus tetap naik transportasi dan sebagainya. Ya sekarang pajak kita untuk naik transportasi umum saja sudah semakin ditinggikan," kata Fatia.
"Kalau Erina enak ya di hamil trimester ketiga dia bisa naik jet pribadi ke Amerika. Naik pesawat ke Amerika. Bayangin ibu-ibu di KRL, yang hamil besar, desak-desakan, udah pakai pin ibu hamil saja juga masih harus pingsan di stasiun, di Manggarai, desak-desakan. Udah nggak peduli orang," sambung dia.
Ia pun menegaskan masyarakat seperti dirinya memang bukan dari keluarga yang berprevilige seperti keluarganya Presiden Jokowi.
Oleh karena itu, masyarakat tetap harus hidup seperti itu.
"Dan ternyata semakin tahun, dan mungkin juga beberapa tahun ke depan, bahkan 5 tahun lagi nggak lama, angka penganguran juga akan semakin meningkat, karena tingkat kelulusan juga akan semakin banyak, ada bonus demografi lagi, lalu banyak usia-usia produktif yang ternyata masih sulit untuk mengakses pekerjaan," kata dia.
"Karena banyaknya regulasi-regulasi yang dibentuk pemerintah lewat omnibus law, UU pertambangan, mineral, dan sebagainya, ada UU ITE yang itu semua dibuat secara sistematik supaya ya udah kerja aja sampai mati dan untuk kita menjadi financial independent itu sulit banget," sambung dia.
Ia juga menanggapi respons Menkominfo Budi Arie Setiadi yang membela Erina.
Menurutnya, Budi Arie harus turun ke lapangan untuk melihat bagaimana ibu-ibu hamilyang harus berdesak-desakan saat naik transportasi umum.