Puan Bicara Peluang PDIP Gabung Prabowo-Gibran, Megawati Merestui? Pengamat Justru Sebut 3 Hal Ini
PDI Perjuangan disebut berpeluang bergabung dengan Pemerintahan Prabowo-Gibran. Tapi pengamat meragukannya.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Reaksi Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi angkat bicara atas kabar beredar bahawa PDIP gabung ke kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mendatang.
Hal tersebut sempat ditanyakan awak media kepada Jokowi usai menerima kunjungan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka, Jakarta.
Jokowi menilai kabinet selanjutnya merupakan hak prerogatif presiden terpilih.
Oleh karena itu, pertanyaan hal itu adalah tidak tepat ditanyakan kepada dirinya.
"Ditanyakan kepada presiden terpilih, kewenangan itu hak prerogatif presiden," kata Jokowi, Sabtu (21/9/2024).
Sebelumnya, Presiden kelima sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri diisukan akan segera bertemu Prabowo Subianto.
Sejumlah isu pun muncul, yakni PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.
Politikus PDIP, Chico Hakim mengatakan, partainya belum memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo.
"Jadi, kalau terkait dengan keberadaan PDIP, apakah akan ada berada di dalam ataupun di luar pemerintahan? Sampai hari ini belum diputuskan," kata Chico saat ditemui di kediaman Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).
Chico menegaskan, PDIP sedang fokus untuk memenangkan Pilkada serentak 2024 di semua daerah.
"Karena fokus kami adalah Pilkada serentak di 545 daerah Provinsi, Kabupaten, Kota dan kami ingin memenangkan mayoritas dari Pilkada tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, PDIP akan memutuskan sikap untuk bergabung atau tidak dengan Pemerintahan Prabowo Subianto pada Kongres di tahun 2025.
"Kemudian kalau pun memang akan ada waktu untuk memutuskan hal strategis berada di dalam atau luar pemerintahan, sesungguhnya kemungkinan besar itu akan diambil di Kongres yang akan baru berlangsung di tahun 2025," ucap Chico.
Chico juga menanggapi rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo.
"Tentu ini lebih kita harus maknai sebagai silaturahmi, satu, untuk membuat santai suasana apalagi yang tegang setelah Pileg dan Pilpres dan ini penting untuk masyarakat dan bangsa Indonesia keseluruhan," jelasnya.