Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diskusi Diaspora di Kemang Dibubarkan OTK, IPW Minta Pelaku Diproses Hukum

Menurut Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso anggota polisi yang berada di lokasi tersebut, bisa langsung membuat laporan polisi.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Diskusi Diaspora di Kemang Dibubarkan OTK, IPW Minta Pelaku Diproses Hukum
TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso melakukan sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra Di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024). 

Sempat terjadi baku hantam antara mereka dan anggota diskusi.

Dalam video berdurasi 2 menit 55 detik tersebut tampak beberapa orang anggota polisi berusaha melerai keributan.

Refly Harun dalam keterangannya mengecam aksi sekelompok orang bermasker yang membubarkan acara tersebut.

Karenanya Refly meminta pihak kepolisian bertindak dan mengamankan orang-orang tak dikenal tersebut sebab apa yang dilakukan bukanlah delik aduan.
 
"Itu bukan delik aduan dan mereka melakukan itu di depan polisi. Jadi kalau polisi tidak bertindak, aneh bin ajaib," ujar Refly, Sabtu.

Refly mengaku dirinya undangan lain yang ada di diskusi tersebut berencana untuk melaporkan aksi perusakan ini ke pihak berwajib jika polisi tidak bertindak.

"Menurut saya kita perlu nanti datang ramai-ramai ke kantor polisi untuk menyampaikan hal itu, kalau mereka tidak melakukan apa-apa," kata dia.

Baca juga: Kata IPW Soal Nama Brigjen Mukti Juharsa Disebut dalam Sidang Korupsi Timah

Sementara Din Syamsudin mengatakan sejak pagi sekelompok massa yang menolak diskusi sudah berorasi dari atas sebuah mobil komando di depan hotel. 

BERITA REKOMENDASI

“Tidak terlalu jelas pesan yang mereka sampaikan, kecuali mengkritik para narasumber yang diundang dan mereka membela rezim Presiden Jokowi,” kata Din.

Din menjelaskan saat acara baru akan dimulai sekelompok orang yang mengenakan masker memasuki ruangan acara dan mengubrak-abriknya.

Menurut Din, beberapa polisi terlihat diam dan membiarkan massa tetap anarkis.

“Mereka semula orasi di depan hotel, tapi bisa bebas masuk ke ruangan yg berada di bagian belakang hotel,” katanya.

Acara ini akhirnya dimulai dan berubah menjadi konferensi pers.

Para pembicara mengecam tindakan brutal kelompok massa dan menyayangkan aparat keamanan tidak menjaga keamanan dan melindungi para tokoh serta warga masyarakat yang berkumpul di ruangan hotel. 

Ketua FTA Tata Kesantra yang datang dari New York menyayangkan kejadian tersebut dan menilai hal itu sangat memalukan.

Belum ada penjelasan resmi dari pihak kepolisian terkait peristiwa tersebut.

Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol Edy Purwanto, belum dapat dikonfirmasi.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas