Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Pengamanan Gedung MPR/DPR RI Diperketat
Tak sembarang orang yang bisa masuk ke Gedung Nusantara. Hanya kalangan tertentu yang memiliki ID Khusus untuk bisa masuk ke Gedung Nusantara.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa jam sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pengamanan di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, diperketat.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, di lokasi, Minggu (20/10/2024), pengamanan super ketat diterapkan di lokasi pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.
Hal ini selain dihadiri oleh Presiden dan Wapres RI terdahulu, para pemimpin negara lainnya bakal menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran.
Puluhan ribu personel gabungan TNI-Polri bersiaga mengamankan di setiap sudut Kompleks Parlemen.
Baca juga: Jam Berapa Pelantikan Prabowo-Gibran di Gedung MPR/DPR? Berikut Susunan Acaranya
Puluhan kendaraan taktis (rantis) jenis Anoa juga telah bersiaga di depan Gedung Nusantara II.
Selain itu ambulans, hingga dua helikopter pun telah terparkir di halaman Gedung Nusantara.
Gedung Nusantara atau yang akrab disapa Gedung Kura-Kura juga tak luput dari penjagaan ketat.
Sebab, di situlah nanti tempat Prabowo-Gibran akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Tak sembarang orang yang bisa masuk ke Gedung Nusantara. Hanya kalangan tertentu yang memiliki ID Khusus untuk bisa masuk ke Gedung Nusantara.
Tampak pula, ornamen serba hijau diterapkan di Gedung Nusantara.
Tema tata ruang kompleks parlemen Senayan ini didesain oleh anak tunggal Presiden terpilih Prabowo Subianto, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo alias Didit Hediprasetyo.
“Ya, Mas Didit mendesain acara ini tema hijau, supaya menjadi sebuah tema yang ingin diusung dari tema ini,” kata Ketua MPR RI Ahmad Muzani saat ditemui di lobi VVIP Gedung Kura-Kura MPR, Jakarta Pusat, Sabtu (19/10/2024).
Tema hijau ini juga kental terlihat di mana ada sejumlah batang pohon asli berukuran besar yang disusun di tangga menuju ruang paripurna Gedung Kura-kura MPR/DPR.