Tujuh Menteri dan Wamen Asal Sulawesi Selatan di Kabinet Prabowo-Gibran, dari Bone, Soppeng dan Gowa
Presiden Prabowo Subianto melantik para wakil menteri (wamen) Kabinet Merah Putih, tujuh diantaranya kelahiran asli Sulawesi Selatan.
Editor: Wahyu Aji
"36 tahun saya rasakan kemiskinan, amat sangat miskin. Tapi saya punya mimpi besar dan saya bertekad menggapainya. Walaupun sampai harus memeras keringat dan air mata," kenang Amran.
"Jangan kena sinar matahari di rumah. Mau kaya gampang. Jangan biarkan ada tanah yang tidur. Tanami apa saja yang menghasilkan," ujar Amran.
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
Letjen Sjafrie Sjamsoeddin lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tanggal 30 Oktober 1952.
Sjafrie memiliki seorang istri bernama Etty Sudiyati dan dikaruniai dua orang anak.
Diketahui Sjafrie besar di keluarga dengan latar belakang militer.
Ayahnya yakni Letkol (Purn) Sjamsoeddin Koernia, adiknya juga anggota TNI, yakni Marsda TNI (Purn), Maroef Sjamsoeddin.
Letjen Sjafrie Sjamsoeddin adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1974.
Di Akmil, Sjafrie ternyata satu angkatan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Beragam pendidikan kemiliteran telah ditempuh oleh Sjafrie, di antaranya Sesarcabif, Dik PARA, Dik PARA Utama, Dik Free Fall, Komando, Dik Pandu Udara, Diklapa I, Diklapa II, Seskoad (1989), Sesko TNI, dan Lemhannas RI.
Sjafrie Sjamsoeddin merupakan sosok yang punya karier cemerlang di dunia militer tanah air.
Terbukti karena Sjafrie Sjamsoeddin telah menduduki berbagai jabatan strategis di TNI AD.
Sjafrie tercatat pernah menjabat sebagai Danton Grup 1 Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), Dan Nanggala X Timor-Timur (1976), Dan Nanggala XXI Aceh (1987), Danyon 11, dan Dantim Maleo Irian Jaya (1987).
Tak hanya itu, Sjafrie juga sempat menduduki posisi sebagai Satgas Kopassus Timor Timur (1990), Dangrup A Paspampres, Danrem 061/Surya Kencana (1995), dan Kasgartap-1 Ibu kota (1996).
Karier Sjafrie semakin naik setelah ia diamani jabatan sebagai Kasdam Jaya pada tahun 1996.