Foto-foto Jenderal Wiranto, Panglima TNI hingga Kapolri Ikut Baris Berbaris Bareng Menteri di Akmil
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga ikut dalam latihan baris berbaris.
Editor: Hasanudin Aco
Setelah latihan, Prabowo menekankan bahwa kegiatan ini bukanlah latihan kemiliteran, melainkan bertujuan untuk menyamakan frekuensi dan langkah sebagai pemerintah.
"Kita harus bergerak seirama dengan tujuan yang sama. Pemerintah itu tidak bekerja sendiri-sendiri, melainkan sebagai tim," ujar Prabowo.
Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa kerja sama tim yang baik dapat dicontohkan melalui sepak bola, di mana semua pemain harus memiliki keyakinan dan tujuan yang sama.
Ia mengingatkan, Tim Kabinet Merah Putih harus menyadari bahwa mereka berkompetisi dengan negara-negara lain.
Seluruh peserta, termasuk Presiden, Wakil Presiden, dan anggota kabinet, mengenakan pakaian lapangan Komponen Cadangan (Komcad) selama kegiatan ini.
Prabowo menekankan pentingnya sistem pertahanan terbaik, yaitu Sistem Pertahanan Rakyat Semesta, yang mengharuskan setiap warga negara siap sedia membela negaranya.
Penjelasan Prabowo
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengungkapkan alasan mengajak para menteri ke mengikuti pembekalan di Magelang.
"Saudara, saya sangat mengutamakan kerja sama sebagai tim. Untuk itu, dalam waktu dekat saya akan mengajak saudara ke Magelang di mana kita akan melaksanakan beberapa hari menambah pembekalan, kemudian kita akan adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah, kawasan akademi militer," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta, Rabu.
Ia meyakini, pembekalan nanti akan membawa banyak manfaat.
Prabowo menjelaskan, Magelang merupakan kota bersejarah yang dulunya merupakan salah satu tempat perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah.
"Hal itu saya nilai akan membawa banyak manfaat, karena sesungguhnya lahirnya Republik kita memang proklamasi di Jakarta tapi ujian proklamasi berada di daerah-daerah di mana pejuang-pejuang kita melaksanakan perebutan kemerdekaan secara fisik."
"Dan daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun dikenal sebagai darah perjuangannya Pangeran Diponegoro di antara 5 gunung itu saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta tanah air," terangnya.