VIDEO Retreat Kabinet di Akmil, Prabowo: Saya Tidak Bermaksud Membuat Anda Militeristik
“Saya tidak bermaksud membuat anda militeristik, salah, bukan itu," kata Prabowo dikutip siaran pers Tim Media Prabowo
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Srihandriatmo Malau
Lely menjelaskan pembekalan di Akmil Magelang ini lebih banyak dilakukan di ruang terbuka (outdoor) dengan tujuan agar para anggota kabinet saling mengenal satu sama lain, sehingga terbentuk tim yang solid dalam menjalankan tugas pemerintahan ke depan.
“Nah, yang kedua lewat acara di Akmil ini kita bisa anggap sebagai outbound, ada baris-berbaris, kekompakan, disiplin, bangun pagi untuk sarapan bersama, dan seterusnya. Ini bertujuan untuk menyatukan hati, pikiran, perasaan, dan tindakan, agar terbentuk tim yang solid dan mampu bekerja sama, saling memahami, serta saling mengenal karena latar belakang mereka berbeda-beda,” ujarnya.
Lely mengatakan, bahwa di dalam postur Kabinet Merah Putih terdapat perbedaan latar belakang antara menteri dan wakil menteri dalam satu kementerian.
Hal ini dapat memicu ego sektoral yang bisa menghambat kinerja kementerian tersebut.
Sebab itu, kegiatan di Akmil Magelang juga bertujuan untuk mengikis ego sektoral, baik di dalam kementerian maupun antar kementerian atau lembaga, yang diakui masih terjadi di pemerintahan.
“Ini juga bagian dari hal yang ingin dikikis oleh Pak Prabowo mengenai ego sektoral, karena latar belakang yang berbeda-beda seperti politisi, profesional, akademisi, artis, seniman, atau agamawan, tentu membawa kepentingan masing-masing yang bisa memunculkan ego sektoral yang berbeda,” ujarnya.
“Misalnya menterinya dari parpol wakilnya dari seniman, menterinya dari akademisi wakilnya dari politisi misalnya nah itu kan pasti ingin tampil One Man Show ingin terlihat menonjol di antara yang lain. Jangan nanti ada klaim-klaim kerja, gua yang kerja menterinya gak kerja. Nah itu yang ingin disesuaikan oleh Pak Prabowo,” imbuhnya.
Lely menambahkan, bahwa melalui kegiatan ini, Prabowo ingin menegaskan kepada para pembantunya bahwa tidak ada visi menteri, hanya ada satu visi, yaitu visi presiden, yang harus dilaksanakan dengan baik.
“Jadi di sini, Prabowo seolah ingin menyampaikan bahwa yang dibutuhkan adalah kerja sama tim dan kekompakan. Jadi, apa pun yang dilakukan hanya ada visi dan misi presiden, bukan visi dan misi menteri, wakil menteri, utusan khusus, dan lainnya,” pungkasnya.(*)