Penyaluran Bansos Bakal Gunakan Data Tunggal Terpadu, Tak Lagi Pakai DTKS
Menurut Agus Jabo, penggunaan data tunggal ini akan membuat penyaluran bansos tepat sasaran.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah bakal mengintegrasikan seluruh data masyarakat pada data tunggal terpadu.
Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono mengatakan, selama ini setiap lembaga memiliki data-data sendiri.
Sehingga, dirinya mengatakan data ini harus diintegrasikan dalam satu data tunggal.
"Problem kita selama ini, karena pesan Bapak Presiden itu, Kemensos itu satu adalah data, yang kemudian harus tepat sasaran. Memang tepat dan tidaknya sasaran, tepat tidaknya indikator itu, itu di data," ujar Agus Jabo di SDN Bambu Apus 03, Jakarta Timur, Jumat (1/11/2024).
Selama ini Kemensos menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai acuan penyaluran bantuan sosial.
Agus mengatakan, Kemensos telah berkoordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga dalam upaya penyatuan data.
Kemensos telah berkoordinasi dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Bappenas, KemenPPPA, Badan Gizi Nasional, dan BPS.
"Dan semua sudah setuju bahwa kita akan melakukan rekonsiliasi data. Jadi nanti akan ada data tunggal, data terpadu, dari situlah kemudian subsidi dan bantuan sosial itu akan dilaksanakan," ucap Agus Jabo.
Baca juga: Prabowo Minta Menterinya Kaji Ulang Anggaran dan Data Subsidi, Ternyata Ini Tujuannya
Menurut Agus Jabo, penggunaan data tunggal ini akan membuat penyaluran bansos tepat sasaran.
Rencananya penyaluran bansos juga akan menggunakan data tunggal terpadu itu dan tak lagi menggunakan DTKS.
Pasalnya, DTKS juga akan melebur ke dalam data tunggal terpadu itu.
"Sehingga ke depan ini terang-berderang, subsidi tepat sasaran, bansos sasaran. Di dalam data terpadu itu," ucapnya.
Dirinya mengungkapkan konsep data tunggal terpadu ini akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto.