Bekas Anak Buah Jadi Bekingan Ribuan Situs Judi Online, Budi Arie Bakal Diperiksa Polisi
Eks Menteri Kominfo, Budi Arie berpeluang diperiksa polisi setelah bekas anak buahnya diduga melindingi ribuan situs judi online agar tak terblokir.
Penulis: Rifqah
Editor: Febri Prasetyo
Untuk pengusutan lebih lanjut mengenai penyalahgunaan wewenang, Budi Arie menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada aparat penegak hukum.
“Kita bersama-sama selamatkan rakyat dari tipuan dan jeratan judi online,” ungkapnya.
Pegawai Komdigi yang Dinonaktifkan Mungkin Bisa Bertambah
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI Meutya Hafid mengatakan jumlah pejabat atau pegawai Komdigi yang dinonaktifkan karena terlibat judi online kemungkinan bisa bertambah.
Sebelumnya, 11 pejabat dan pegawai Kementerian Komdigi yang terlibat kasus judi online sudah disanksi penonaktifan.
"Dari nama-nama yang sudah ditahan polisi kan sebenarnya kami tidak tahu persis namanya. Hanya nama singkatan yang diketahui dari kepolisian."
"Namun, yang sudah terverifikasi sudah pasti, misalnya namanya AB tapi ada yang nama belakangnya juga sama, jadi kami harus verifikasi terlebih dahulu."
"Sehingga sampai saat ini masih 11 dan tidak tertutup kemungkinan penonaktifan bertambah," kata Meutya, dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).
Meutya juga menyampaikan sejumlah pegawai Komdigi yang terlibat judi online itu baru bisa diproses pemberhentian sementara dari PNS setelah surat penahanan dikeluarkan oleh kepolisian.
Kemudian, setelah itu, seluruh pegawai atau pejabat yang terlibat judi online baru akan ditindak pemberhentian dengan tidak hormat setelah adanya putusan inkrah dari persidangan.
"Dalam menghormati asas praduga tidak bersalah pemecatan baru akan dilakukan kalau proses hukumnya sudah inkrah dan memang pemecatannya akan dilakukan dengan tidak hormat," katanya.
"Sekali lagi ini pil pahit, tapi kita harus lakukan dalam bentuk ketegasan kami dalam mengoreksi kesalahan di internal kami. Kami senantiasa menyampaikan ke dalam, bahwa ini upaya bersih bersih, moral harus tetap dijaga karena tugas tetap berat," katanya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Reynas Abdila/Igman Ibrahim)