Kabar Mardiono Segera Dilengserkan: Sejumlah Elite PPP Kumpul-kumpul, Muktamar Bakal Dipercepat
Sumber tersebut menyebut eks kader PPP yang dipecat oleh Plt Ketua Umum M Mardiono turut hadir dalam pertemuan itu.
Editor: Acos Abdul Qodir
Diketahui, belakangan Mardiono membawa gerbong PPP bergabung ke pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Dimana, dia ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan.
Padahal, pada Pilpres 2024 lalu, PPP mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres bersama PDIP, Hanura, dan Perindo.
Baca juga: Jokowi Ogah Jadi Kader Partai Golkar, Bahlil: Kita Hargai Pasti Sudah Ada Pertimbangan
Pada poin ketujuh pada surat tersebut, para pimpinan majelis DPP PPP meminta pertemuan dengan Plt Ketum Mardiono untuk membahas masalah tersebut.
"Para Pimpinan Majelis meminta pertemuan dengan Saudara pada kesempatan pertama, dalam rangka perbaikan partai secara segera dan menyeluruh," tulis para pimpinan majelis.
Hingga kemarin pimpinan majelis belum mendapat tanggapan dari Mardiono atas surat tersebut.
Tribunnews juga sudah mengirimkan permintaan konfirmasi kepada Mardiono perihal surat tersebut.
Namun, hingga hingga berita ini ditulis, permintaan konfirmasi itu belum dibalas.
Seorang sumber Tribunnews mengatakan, surat para pimpinan majelis PPP yang ditujukan kepada Mardiono ini bersifat internal partai.
Bahkan, sebagian elite PPP tak mengetahui persis isi surat tersebut.
Pengurus DPP hingga Mantan Ketum PPP Kumpul-kumpul
Di sela berhembusnya desakan untuk segera menggelar Muktamar, sejumlah tokoh senior dan para elite PPP dikabarkan berkumpul di salah satu hotel di kawasan Jakarta Selatan, Kamis malam, 31 Oktober 2024.
Sumber Tribunnews itu mengatakan, hampir semua elite dan mantan ketua umum PPP hadir dalam pertemuan tersebut.
Namun, ia tak merinci momen pertemuan apa sehingga para tokoh PPP tersebut berkumpul.
Dia hanya mengatakan para tokoh yang hadir di antaranya ada eks Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy, eks Sekjen PPP yang juga Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arsul Sani, elite PPP Sandiaga Uno, Djan Faridz, serta jajaran Partai berlambang Ka’bah tersebut.