Perjalanan Hidup-Mati Mary Jane Veloso Sejak 2010, Mantan TKW Direkrut Jadi Penyelundup Heroin
Mary Jane kembali ke Filipina setelah bekerja selama 10 bulan sebagai pekerja rumah tangga di Dubai dan kemudian direkrut jadi penyelundup heroin.
Penulis: Choirul Arifin
Mereka mengunjungi Tintin di Talavera dan Tintin memberi tahu mereka bahwa majikan Mary Jane “sangat baik”. Tintin juga memberi mereka pakaian dan susu, yang konon dibelikan Mary Jane untuk putra bungsunya, Mark Darren.
9 Mei
Mary Jane menelepon keluarganya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada ayahnya.
11 Mei 2010
Adik Mary Jane, Darling, menerima pesan teks samar darinya yang menyuruhnya untuk merawat anak-anaknya.
12 Mei
Darling menerima pesan rahasia lainnya dari Mary Jane Veloso yang mendorong keluarga untuk meneleponnya.
Mary Jane kemudian memberi tahu mereka bahwa dia ada di penjara.
Beberapa jam kemudian, mereka meneleponnya lagi dan dia menceritakan kepada mereka tentang kejadian yang terjadi sebelum dia ditangkap di Indonesia.
13 Mei 2010
Keluarga Mary Jane pergi ke rumah Tintin di Talavera. Tintin meminta mereka untuk “diam, jangan beritahu siapa pun, dan jangan dekati media.”
Tintin juga diduga memberi tahu mereka bahwa jika mereka tidak berdiam diri, Mary Jane dan anggota keluarga lainnya akan berada dalam bahaya besar karena “dia (Tintin) adalah anggota sindikat narkoba internasional.”
Terpidana mati kasus penyelundupan heroin asal Filipina, Mary Jane Veloso akhirnya bebas dari penjara di Indonesia dan bisa pulang ke negaranya. (Cebu Daily News)
Tintin juga diduga memberi tahu mereka bahwa sindikat tersebut akan menghabiskan jutaan dolar untuk mengeluarkan Mary Jane dari penjara.
Agustus 2010
Keluarga Mary Jane memutuskan untuk pergi ke Manila meskipun Tintin telah memperingatkan untuk meminta bantuan dari beberapa media.