Paulin Ungkap Detik-detik Kecelakaan Maut di Slipi Jakarta: Saya Tak Tega Lihat Korban Terlindas
Paulin merekam jelas detik-detik kecelakaan maut di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (26/11/2024) yang merenggut nyawa dua orang ini.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Paulin, 53 tahun, masih mengingat jelas detik-detik kecelakaan maut di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Selasa (26/11/2024) yang merenggut nyawa dua orang ini.
“Truk Fuso itu awalnya datang dari arah Semanggi menuju Slipi. Sekitar 200 meter dari titik lokasi kecelakaan, truk tersebut sudah menekan rem, tetapi tetap melaju cukup cepat,” ungkap Paulin, seperti yang dilansir dari Kompas.
Kemudian, yang terjadi selanjutnya adalah benturan kencang ketika truk tersebut melibas kendaraan yang ada di depannya saat lampu merah dari arah Gatot Subroto menyala.
“Beberapa pengendara sepeda motor bergelimpangan, bahkan beberapa di antaranya terlindas. Saya sampai tidak tega melihat korban yang terlindas secara tragis."
Menurut Paulin, kecelakaan di kawasan ini kerap terjadi.
Kecelakaan terakhir terjadi sekitar setahun lalu ketika sebuah truk tanah mengalami rem blong.
"Beruntung pengemudi truk lebih piawai mengendalikan kendaraannya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa."
Dua orang tewas
Dalam insiden pagi tadi, dua orang, Aliyanto (33) dan Ariyadi (36), kehilangan nyawa.
Aliyanto meninggal di lokasi kejadian, sedangkan Ariyadi meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Pelni Petamburan.
Korban luka lainnya juga dirawat di rumah sakit, dan harapan akan pemulihan mereka disampaikan oleh Latif.
Sempat berusaha kabur
Sopir truk maut berinisial AZ (44) menjerit histeris usai menabrak sepeda motor dan mobil di lampu merah Slipi, Grogol, Jakarta Barat, pada Selasa (26/11/2024) pukul 06.47 WIB.
Insiden kecelakaan hari ini itu menewaskan dua orang dan tiga terluka. Terkuak pemicu tabrakan beruntun itu bukanlah rem blong yang dialami truk tersebut.
Seorang saksi bernama Ali (60) mengaku bahwa sopir truk wing box sempat berusaha kabur sesaat setelah insiden kecelakaan.
Namun, upaya pelarian sopir berinisial AZ (44) itu gagal lantaran petugas kepolisian yang berjaga di lokasi langsung mengamankan pelaku.
"(Sopir truk) kabur dulu, dipegang, terus ditarik ke sini. Dibawa ke pos, dia kan mau lari," kata Ali saat ditemui di lokasi, Selasa.
Ali menyampaikan, AZ sempat berteriak histeris ketika mengetahui truk yang dikemudikannya menyebabkan kecelakaan beruntun, bahkan menimbulkan korban jiwa.
"Ngomong 'Astaghfirullah, astaghfirullah', tapi dia udah dipegang polisi," kata Ali.
Ali juga menyebut sopir sempat diminta memundurkan truk untuk menyelamatkan salah satu korban yang terjepit di bawah ban.
“Terus ditarik ke sini, suruh mundurin (truk) karena orang kegencet,” tambahnya.
Sementara, satu dari dua korban yang terseret dan tergilas ban truk sempat meminta tolong agar sopir truk memundurkan kendaraan, lantaran kaki korban tertindih.
"Korban sempet minta tolong sama saya, 'Tolong-tolong'. Kakinya kan masih kegencet mobil. Gimana saya nolonginnya, (truk) gede kayak gitu. Saya minta sopir untuk mundurin," tambah Ali.
Bukan faktor rem
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman, Selasa, menuturkan, dari hasil pemeriksaan polisi terhadap sopir AZ (44) yang mengemudikan truk Fuso bernomor polisi B 9586 HI, AZ dalam kondisi mengantuk saat insiden itu terjadi.
Kecelakaan bukan dipicu oleh rem truk yang blong.
”Karena mengantuk, sopir truk menerobos lampu merah sehingga terjadilah kecelakaan,” katanya.
AZ mengemudikan truk dari arah Cikarang menuju Tangerang.
Truk yang mengangkut kardus ini kemudian melaju ke jalur arteri dalam kota.
Saat tiba di Slipi, AZ diduga mengantuk, sehingga saat lampu merah, ia tetap menerobosnya.
Padahal, lampu lalu lintas dari arah Palmerah sudah hijau.
Akibat keteledoran tersebut, truk tronton bermuatan kardus itu menabrak setidaknya tujuh kendaraan, terdiri dari satu kendaraan roda empat dan enam kendaraan roda dua.
Selain menimbulkan kerusakan pada kendaraan orang lain, keteledoran AZ juga merenggut dua korban jiwa dan dua korban lainnya mengalami luka-luka.
Korban yang tewas di lokasi bernama Aliyanto (33), sementara Ariyadi (36) meninggal saat dirawat di Rumah Sakit Pelni Petamburan, Jakarta Barat.
Korban tewas sudah dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo, sementara korban luka dibawa ke RS Pelni Petamburan.
”Saya harap korban yang mengalami luka berat bisa dapat pulih kembali,” kata Latif.
Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ojo Ruslani mengatakan, sampai saat ini polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan.
Namun, berdasarkan keterangan dari AZ, dia berangkat dari Cikarang sejak pukul 03.00 WIB sehingga di tengah perjalanan dia mengantuk.
Hingga kini, AZ belum ditetapkan sebagai tersangka karena belum dilakukan gelar perkara. Gelar perkara akan dilangsungkan untuk memastikan adanya tindak pidana dalam kejadian ini.
”Gelar perkara akan dilangsungkan segera,” katanya. Selama pemeriksaan, AZ ditahan.
Sumber: Tribun Jakarta