10 Desember 2024 Peringati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Berikut Sejarahnya
Simak sejarah Hari Hak Asasi Manusia Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Desember. Di tahun 2024, Hari HAM Sedunia jatuh pada Selasa besok.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Suci BangunDS
Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia, sebagai pejabat utama HAM PBB, dan Kantor Komisaris Tinggi memainkan peran utama dalam mengoordinasikan upaya peringatan tahunan Hari Hak Asasi Manusia.
Tak Hanya Hari HAM Sedunia
Ternyata, tak hanya Hari HAM Sedunia yang diperingati pada tanggal 10 Desember.
Hari Hak Asasi Hewan juga diperingati setiap tanggal 10 Desember.
Baca juga: Cuti Bersama Tahun 2025, Lengkap dengan Daftar Hari Libur Nasional
Mengutip laman World Animal Protection, Hari Hak Asasi Hewan Internasional merupakan acara tahunan yang menghormati hewan sebagai makhluk berakal yang berhak mendapatkan perlindungan yang sama seperti manusia.
Peringatan global ini ditandai dengan demonstrasi yang mengungkap eksploitasi hewan, berduka cita atas hewan yang menjadi korban tirani manusia, dan menggalang dukungan untuk kesejahteraan hewan universal.
Hari Hak Hewan Internasional adalah ajakan bertindak yang mendesak semua orang untuk memikirkan kembali sikap mereka terhadap hewan dan membangun masyarakat yang lebih berbelas kasih.
Uncaged (kelompok pembela hak asasi hewan yang memulai acara ini pada tahun 1998) sengaja memilih tanggal 10 Desember untuk menyoroti hubungan antara hak asasi hewan dan hak asasi manusia.
Hukum tentang kepekaan hewan secara formal mengakui apa yang telah dikonfirmasi oleh sains: bahwa sama seperti kita, hewan merasakan emosi seperti suka dan duka.
Baca juga: 40 Quotes di Hari Antikorupsi Sedunia Tahun 2024
Hukum ini mengubah cara kita memandang hewan — dari properti menjadi makhluk yang layak dirawat dan dihormati.
Hukum ini meletakkan kerangka kerja untuk kebijakan yang manusiawi dan mendorong perubahan masyarakat menuju perlakuan yang etis.
Beberapa negara telah mengambil langkah signifikan untuk memasukkan kepekaan hewan ke dalam undang-undang kesejahteraan hewan mereka, seperti:
- Undang-Undang Spanyol 17/2021 mengangkat hewan ke status makhluk berakal dan bahkan menganggap mereka sebagai anggota keluarga.
- Undang-Undang Kesejahteraan Hewan (Sentience) Inggris tahun 2022 mengamanatkan agar perlindungan hewan menjadi faktor dalam keputusan kebijakan.
- Selandia Baru, Peru, dan Swedia memiliki undang-undang serupa yang mengakui nilai intrinsik hewan sebagai makhluk hidup yang layak mendapatkan perlakuan etis.
Pengakuan hewan sebagai makhluk berakal dalam undang-undang menunjukkan bahwa suatu negara menghargai nilai intrinsik dan kesejahteraan hewan.
Undang-undang tersebut, mendefinisikan hewan sebagai makhluk yang memiliki perasaan, yang mampu merasakan sakit dan penderitaan, tetapi juga memiliki kondisi positif seperti kesenangan dan kegembiraan.
Hal ini menetapkan standar penting tentang bagaimana hewan harus diperlakukan, membentuk sikap dan perilaku, serta mengirimkan pesan yang jelas kepada warga negara.
Menetapkan kesadaran dalam undang-undang membawa suatu negara selangkah lebih dekat untuk memastikan bahwa hewan memiliki kehidupan yang layak bagi mereka.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.