Rektor UIN Alauddin Marah karena Ulah Andi Ibrahim Cetak Uang Palsu, Hancurkan Reputasi Kampus
Rektor UIN Alauddin Makassar mengaku marah dan malu atas perbuatan Ketua Perpustakaan Andi Ibrahim karena terlibat dalam kasus uang palsu.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
Polisi mengungkap, total uang palsu yang dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf, Kampus II UIN Alauddin Makassar, berkisar Rp2 miliar.
Selebihnya, Rp446 juta berhasil disita dari Kampus II UIN, lokasi yang diduga sebagai tempat percetakan.
Lantas ke mana Rp 1,5 miliar lebih uang palsu itu?
Berdasarkan informasi dihimpun dari pihak kepolisian, yang baru terungkap sejauh ini, sebagian uang itu telah disebarkan ke beberapa daerah di Sulsel.
Di antaranya, Kabupaten Gowa dan Kabupaten Wajo, serta di Sulawesi Barat (Sulbar) yakni Kabupaten Mamuju.
17 Orang Ditangkap
Sejauh ini, polisi sudah meringkus 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar.
Awalnya, Polres Gowa menangkap 15 tersangka dan bertambah dua orang lagi, sehingga total tersangka menjadi 17 orang.
Sebanyak 17 tersangka ini ditampilkan saat konferensi pers dipimpin Kapolda Sulsel, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
Dari belasan tersangka ini, ternyata dua di antaranya merupakan pegawai bank pelat merah.
Para tersangka mengenakan baju tahanan dan mereka telah diborgol dan dikawal oleh sejumlah petugas kepolisian.
"Pengungkapan peredaran uang palsu yang ditangani oleh Polres Gowa," katanya.
Selain itu, polisi juga menyita ratusan jenis barang bukti.
Mulai dari mesin cetak uang palsu, monitor, kertas uang palsu, uang palsu yang telah dicetak dan berbagai barang bukti lainnya.
Konferensi pers ini dihadiri Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.