Dampak Ketegangan Rusia-Ukraina, Cryptocurrency Merosot, Investor Cari Investasi yang Lebih Aman
aset kripto berada di zona merah pada Senin (14/2/2022) kemarin, akibat meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
"Mereka mencoba menakut-nakuti kami dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer," kata Zelenskiy.
"Pada hari itu, kami akan mengibarkan bendera nasional kami, mengenakan spanduk kuning dan biru, dan menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan kami."
Zelenskiy telah lama mengatakan bahwa meskipun dia yakin Rusia mengancam negaranya, kemungkinan serangan yang akan segera terjadi telah dilebih-lebihkan oleh sekutu Barat Ukraina, menanggapi upaya Moskow untuk mengintimidasi Ukraina dan menabur kepanikan.
Mykhailo Podolyak, seorang penasihat kepala staf Zelenskiy, mengatakan kepada Reuters bahwa presiden menanggapi tanggal penyerangan sebagai sebuah "ironi".
"Sangat dapat dimengerti mengapa orang Ukraina hari ini skeptis tentang berbagai 'tanggal tertentu' dari apa yang disebut 'mulai invasi' yang diumumkan di media," katanya.
"Ketika awal invasi menjadi semacam tanggal tur bergulir, pengumuman media semacam itu hanya bisa dianggap ironi."
Kantor Zelenskiy merilis teks dekrit yang menyerukan semua desa dan kota di Ukraina untuk mengibarkan bendera negara pada hari Rabu, dan seluruh bangsa menyanyikan lagu kebangsaan pada pukul 10 pagi.
Ukraina juga menyerukan peningkatan gaji tentara dan penjaga perbatasan.
Para pejabat AS mengatakan mereka tidak memperkirakan serangan yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari tertentu.
Tetapi Putin berulang kali memperingatkan bahwa serangan itu bisa datang kapan saja.
"Saya tidak akan menyebutkan tanggal tertentu, saya pikir itu tidak cerdas."
"Saya hanya akan memberi tahu Anda bahwa sangat mungkin dia (serangan) bisa pindah tanpa peringatan," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.
Sebelumnya, Kirby mengatakan Moskow masih menambah kemampuan militernya di perbatasan Ukraina.
Baca juga: Ketegangan Meningkat, Presiden Ukraina Undang Biden untuk Segera Berkunjung
Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan Washington, yang telah memulangkan sebagian besar diplomatnya, memindahkan sisa misi diplomatiknya di Ukraina dari Kyiv ke kota barat Lviv, lebih jauh dari perbatasan Rusia.