Bisnis Kawasaki dan Bajaj Stagnan
PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) tak terlalu menganggap kerjasama bisnis dengan Bajaj sebagai potensi besar
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) tak terlalu menganggap kerjasama bisnis dengan Bajaj sebagai potensi besar. Justru mengembangkan produk sendiri berdasarkan segmen yang sudah dibangun malah lebih menguntungkan.
Hal tersebut bisa dilihat dari perkembangan bisnis kerjasama Kawasaki-Bajaj di Indonesia yang terkesan jalan di tempat. Sejak pertama kali dua merek memperkenalkan diri sebagai mitra pada akhir 2013 silam, hanya satu produk yang dipasarkan di Indonesia, yakni Kawasaki-Bajaj Pulsar 200NS.
Tak ada lagi model lain yang bisa dipilih. Padahal, di India, Bajaj menelurkan banyak model baru di segmen sport. KMI justru mengaku konsentrasi di segmen premium yang menjadi nafas inti dari merek ”hijau-hijau” itu.
”Sebenarnya proyek Kawasaki-Bajaj masih jalan, tidak ada masalah. Tapi memang arah kami adalah fokus pada model-model premium . Tahu sendiri pasar Indonesia, tidak melulu harga murah, tapi juga gengsi,” ujar Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales & Promotion Department, Marketing & Sales Division KMI, Senin (3/8/2015).
Tetap satu model
Bahkan untuk saat ini, Michael menegaskan bahwa top management KMI sudah memutuskan untuk tidak menambah model lagi dari Bajaj. Cukup Pulsar 200NS yang dipasarkan, itu pun sebagai bahan untuk belajar dalam mengembangkan model yang masuk kategori non-premium.
Data KMI, Pulsar 200NS sendiri tak begitu baik dalam hal penjualan. Dalam sebulan cuma laku 500-an unit, atau menyumbang sekitar 5 persen dari penjualan Kawasaki di Indonesia yang mencapai rata-rata 10.000 unit per bulan.(Donny Apriliananda)