Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

Mengenal Sosok Haji Haryanto, Pengusaha Bus AKAP dengan Hampir 300 Armada yang Rajin Santuni Yatim

Yang menarik dari sosok Haji Haryanto yang mantan tentara ini adalah, kepiawaiannya menanamkan nilai-nilai agama pada praktik bisnis transportasinya. 

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mengenal Sosok Haji Haryanto, Pengusaha Bus AKAP dengan Hampir 300 Armada yang Rajin Santuni Yatim
Tribun Jateng/Raka Pujangga
Haji Haryanto, pendiri dan pemilik PO Haryanto di garasi sekaligus kantor pusat di Ngembal, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (30/3/2021). 

‎Kini, selain memiliki sedikitnya 5.000 anak yatim. Haryanto juga berencana membangun masjid ke enam di Jalan Lingkar Kudus-Pati.

Dia membutuhkan lahan sekitar 3.000 meter persegi untuk membangun masjid untuk masyarakat sekitar.

"Saya siapkan dana kurang dari Rp 10 miliar untuk membangun masjid ini. Kondisi lagi susah begini, tapi saya mau bangun," ujar dia.

Haji Haryanto, pendiri dan pemilik PO Haryanto.
Haji Haryanto, pendiri dan pemilik PO Haryanto. (Tribun Jateng/Raka Pujangga)

Keputusan Pemerintah melarang mudik Lebaran di Hari Raya Idul Fitri tahun ini mengundang respon keberatan dari pengusaha transportasi darat.

Pengusaha bus antar kota meminta Pemerintah meninjau ulang larangan tersebut, alasannya kondisi pandemi yang sudah berlangsung selama setahun ini sudah membuat  banyak pengusaha bus antar kota dan pariwisata yang gulung tikar karena sepi penumpang dan sewa armada.

Soal Mudik, Minta Pemerintah Bijak

Haji Haryanto juga menyinggung kebijakan Pemerintah melarang mudik Lebaran ke masyarakat di Idul Fitri yang akan jatuh menjelang pertengahan Mei 2021 nanti.

BERITA REKOMENDASI

Haji Haryanto menegaskan, pemerintah perlu mempertimbangkan ulang kebijakan larangan mudik Lebaran tahun ini.

"Saya hitung kira-kira 75 persen pengusaha bus ini terkena dampak pandemi. Kalau sampai tidak bisa mudik bagaimana nanti," ujarnya.

Haji Haryanto mengatakan, selama pandemi ini kondisi pengusaha bus memprihatinkan hingga menjual asetnya agar tetap hidup.

Dia mengaku perusahaannya selama membantu menolong para pengusaha bus tersebut dengan membeli puluhan armada busnya.

"Yang sudah saya beli 15 unit, ini rencana mau beli lagi 25 unit.‎ Saya beli untuk menolong mereka," ucapnya.

Permintaan angkutan bus sudah menurunan‎ sejak pandemi. Bila ada larangan mudik, akan menambah kondisi semakin buruk.

Dia menduga, jika mudik dilarang sekalipun, akan tetap banyak warga yang nekat pulang ke kampung halaman.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas