Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Otomotif

VW dan BMW Kalang Kabut Atasi Pasokan Komponen Wire Harness yang Terhambat Invasi Rusia

Wire harness merupakan komponen kendaraan yang terdiri dari kumpulan kabel dan berfungsi mengalirkan arus listrik dan sinyal pada kendaraan

Editor: Choirul Arifin
zoom-in VW dan BMW Kalang Kabut Atasi Pasokan Komponen Wire Harness yang Terhambat Invasi Rusia
openPR
Deskripsi wire harness di kendaraan. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga produsen mobil asal Jerman, Volkswagen, BMW dan Porshe terpaksa membatasi produksi kendaraan mereka karena kesulitan mendapatkan komponen wire harness karena terhambatnya pengiriman dari pemasok di Ukraina Barat sejak terjadi invasi Rusia.

Wire harness merupakan komponen kendaraan yang terdiri dari kumpulan kabel dan berfungsi mengalirkan arus listrik dan sinyal pada kendaraan, sehingga setiap model mobil kendaraan tidak dapat dibuat tanpa suku cadang ini.

Dikutip dari Reuters.com, Kamis (3/3/2022) beberapa pemasok suku cadang wire harness seperti perusahaan Leoni, Fujikura dan Nexans terhambat melakukan pengiriman sehingga mempengaruhi produksi kendaraan di sejumlah perusahaan otomotif besar.

Terhambatnya pengiriman ini berpengaruh kepada beberapa pabrik perakit produsen mobil Volkswagen, sementara produsen mobil mewah Porsche menangguhkan produksinya di pabrik Leipzig, Jerman.

Baca juga: General Motors Ikut Hentikan Ekspor Mobil ke Rusia

Produsen mobil BMW juga ikut terpengaruh, dan mengatakan mereka sedang dalam tahap diskusi dengan pemasok suku cadang ini.

"Karena kemacetan pasokan, gangguan pada produksi kami akan terjadi. Kami sedang dalam diskusi intensif dengan pemasok kami." ujar BMW dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Merusak Mimpi China Atas Proyek Jalur Sutra di Eropa

Berita Rekomendasi

Salah satu pemasok suku cadang wire harness, Leoni yang memiliki dua pabrik di Ukraina barat, berusaha keras untuk mengganti kerugian produksi.

“Kami berusaha untuk mengkompensasi kerugian produksi karena gangguan di dua pabrik kami di Stryi dan Kolomyja, yang dipicu oleh perang agresi Rusia terhadap Ukraina," kata Leoni dalam sebuah penyataan.

Baca juga: Enggan Ikut Jatuhkan Sanksi ke Rusia, Perusahaan Energi Jerman E.ON Tolak Tutup Pipa Nord Stream 1

Dalam pernyataannya, Leoni juga menjelaskan pihaknya telah membentuk satuan tugas untuk mengevaluasi perkembangan.

Sedangkan pemasok suku cadang lainnya, termasuk Forschner Jerman, Kromberg & Schubert, Prettl, SEBN dan Yazaki Jepang telah membangun sektor produksi wire harness mereka di Ukraina, yang memiliki tenaga kerja terampil dengan biaya lebih rendah.

Menurut data Comtrade 2020 yang dikeluarkan oleh perusahaan penasihat keuangan dan konsultan global, AlixPartners menyebutkan wire harness merupakan komponen otomotif paling penting di Ukraina yang diekspor ke Uni Eropa.

Pemerintah Ukraina menyatakan, 22 perusahaan otomotif telah menginvestasikan lebih dari 600 juta dolar AS di 38 pabrik di Ukraina dan memperkerjakan lebih dari 60.000 pekerja.

Selain memproduksi suku cadang wire harness, pabrik-pabrik tersebut juga memproduksi suku cadang dan perlengkapan otomotif lainnya.

Wakil presiden penyedia utama solusi perkiraan kendaraan global AutoForecast Solutions, Sam Fiorani mengatakan pembuat mobil harus mencari solusi alternatif untuk mengatasi terhambatnya pengiriman pasokan.

"Dalam kasus seperti ini di mana masalah tidak mungkin hilang dengan cepat, pembuat mobil perlu mencari solusi alternatif untuk jangka pendek dan menengah" kata Sam Fiorani.

Butuh waktu berbulan-bulan bagi pemasok untuk memproduksi suku cadang di lokasi lain, karena akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk membangun ruang pabrik, menyediakan mesin dan peralatan, serta tentunya pembiayaan.

Sebelum terjadinya invasi, pembuat suku cadang mobil asal Irlandia, Aptiv Plc menghabiskan waktu berbulan-bulan, untuk mengalihkan produksi suku cadang kendaraan dalam jumlah besar dari dua pabriknya di Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas