Kata Praktik Paling Dicari di KBBI Daring Selama Tahun 2017
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengungkapkan bahwa kunjungan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) online mengalami peningkatan sepa
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengungkapkan bahwa kunjungan Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) online mengalami peningkatan sepanjang tahun 2017.
KBBI daring berhasil menghimpun lebih dari 108 ribu kosakata baru dan 127 ribu makna baru. Banyak yang memanfaatkanya baik dari kalangan profesional dan non profesional, termasuk wartawan.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam acara kilas balik kinerja Kemendikbud tahun 2017 dan rencana kerja tahun 2018 di kentor Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2017).
Baca: Dwina Anak Setya Novanto Tampil Casual Datangi KPK
"Total yang memanfaatkan daring dari KBBI ini adalah pekerja profesional dan non profesional termasuk didalamnya adalah wartawan yang turut memanfaatkan KBBI. Kita ucapkan terima kasih," kata Muhadjir Effendydisambut tepuk tangan awak media yang hadir.
Tak hanya itu, Muhadjir juga menyampaikan bahwa kata yang paling populer dicari dalam tahun ini adalah kata 'praktek' atau 'praktik' yang mencapai 14.998 pencarian.
Baca: Sudah 4 Hari, Gadis Cantik Ini Hilang Misterius, Diduga Diculik di Tangerang
Muhadjir mengatakan bahwa masih banyak orang yang belum paham dengan penulisan kata tersebut menurut Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
"Dan kata terpopuler dalam pencharian KBBI online ini adalah kata praktek atau praktik, ini peringkatnya yang paling tinggi dalam pencaharian," jelas Muhadjir Effendy.
Tercatat, menurut data Kemendikbud, KBBI telah diakses oleh lebih dari 10 Juta pengguna aktif dengan dengan total akses dalam sehari mencapai 25.881 pengguna.
Baca: Sudah 4 Hari, Gadis Cantik Ini Hilang Misterius, Diduga Diculik di Tangerang
Negara pengunjung terbanyak tentunya Indonesia dengan persentasi 88,8 persen, Inggris 3,5 persen, Belanda 2,8 persen, Amerika Serikat 2,1 persen dan Singaputa 1,4 persen.(*)