Program Merdeka Belajar yang Diluncurkan Nadiem Makarim, Hapus UN dan Longgarkan Sistem Zonasi
Nadiem Makarim meluncurkan program merdeka belajar, dua di antaranya adalah menghapus UN dan melonggarkan sistem Zonasi.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Whiesa Daniswara
Nadiem pun menuturkan jika asesmen tersebut sifatnya bukan hafalan, semuanya adalah proses analisa.
"Yang kedua mau menghafal apa? tidak ada yang dihafal, karena sudah tidak ada materi hafalannya lagi,"
"Semuanya adalah proses analisa dari hal-hal yang simple, jadi konsep-konsep matematika pun yang di apply," ujarnya.
Dalam konsep matematika, Ungkap Nadiem, bukan teorinya yang dibahas.
"Jadi bukan sedalam apa teori matematikanya, tetapi cara mengaplikasikan logika angka dalam suatu analisa," ujarnya.
Tidak hanya matematika, dalam konsep bahasa namun pun merubahnya.
"Sama juga dengan bahasa, bukannya dramatika, bukannya belajar kosakata, tetapi membaca sesuatu, memahami dan bisa mengerti esensinya," tegasnya.
Menurutnya asesmen itu adalah satu-satunya cara untuk melakukan pembelajaran secara baik.
"Jadinya ya terus terang tidak ada jumlah penghafalan atau baca-baca buku setumpuk untuk bisa meningkatkan hasilnya,"
"Satu-satunya cara adalah melakukan pembelajaran secara baik, pemahaman secara konsep dan cinta buku, cinta membaca," ungkap Nadiem.
Kelonggaran sistem Zonasi dalam PPDB
Dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Kemendikbud tetap menggunakan Sistem Zonasi.
Namun sistem tersebut dilonggarkan dengan kebijakan yang lebih fleksibel.
Hal itu dikarenakan untuk mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas di berbagai daerah.