Sejarah Hari Ini, 15 April: Peristiwa Tenggelamnya Kapal Titanic
Berikut kronologi tenggelamnya kapal Titanic yang menyebabkan lebih dari 1.500 penumpang dan awak meninggal dunia.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
Pada bulan Maret 1909, pekerjaan dimulai di galangan kapal besar Harland and Wolff di Belfast, Irlandia, di kapal kedua dari tiga kapal laut ini, Titanic, dan berlanjut tanpa henti selama dua tahun.
Pada tanggal 31 Mei 1911, lambung Titanic, benda buatan manusia terbesar yang dapat digerakkan di dunia pada saat itu, menuruni jalur peluncuran kapal dan menuju Sungai Lagan di Belfast.
Lebih dari 100.000 orang menghadiri peluncuran tersebut, yang memakan waktu lebih dari satu menit dan berlangsung tanpa hambatan.
Lambung kapal segera ditarik ke dermaga pemasangan raksasa, di mana ribuan pekerja akan menghabiskan sebagian besar tahun berikutnya untuk membangun geladak kapal, membangun interior mewahnya, dan memasang 29 ketel uap raksasa yang akan menggerakkan dua mesin uap utamanya.
Menurut beberapa hipotesis, Titanic sejak awal dibuat dengan desain fantastis yang berhasil mendapat banyak pujian.
Kapal kelas Olimpiade memiliki dua bagian bawah dan 15 kompartemen sekat kedap air, yang dilengkapi dengan pintu kedap air listrik yang dapat dioperasikan secara individual atau bersamaan dengan sakelar di jembatan.
Tetapi desain kompartemen kedap air mengandung cacat yang merupakan faktor penting dalam tenggelamnya Titanic.
Meskipun sekat individu memang kedap air, dinding yang memisahkan sekat hanya beberapa meter di atas garis air, sehingga air dapat mengalir dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya, apalagi jika kapal mulai meleset atau terombang-ambing.
Kronologi Tenggelamnya Kapal Titanic
Keberangkatan Titanic dari Southampton pada 10 April bukannya tanpa beberapa keanehan.
Kebakaran batu bara kecil ditemukan di salah satu bunkernya, kejadian yang mengkhawatirkan tetapi tidak jarang terjadi di kapal uap pada hari itu.
Stokers menyemprot batu bara yang membara dan menyekopnya ke samping untuk mencapai pangkal kobaran api.
Setelah menilai situasinya, kapten dan chief engineer menyimpulkan bahwa kecil kemungkinan hal itu menyebabkan kerusakan yang dapat mempengaruhi struktur lambung, dan petugas diperintahkan untuk terus mengendalikan api di laut.
Peristiwa meresahkan lainnya terjadi ketika Titanic meninggalkan dermaga Southampton.