Fakta-fakta Dibalik Kerusuhan Aksi 22 Mei, Tiga Kelompok Ditangkap hingga Dibayar Rp 150 Juta
Berikut ini fakta-fakta dibalik kerusuhan aksi 22 Mei yang terjadi pada Rabu (22/5/2019) lalu dan saat ini polisi telah membeberkan fakta terbaru.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Tapi saya berkeyakinan, jangankan saya, polisi maupun Pak Wiranto tidak akan mau mengumumkannya, bisa dikatakan tidak berani, karena di belakang terlalu kuat," ungkap Neta S Pane.
Neta S Pane lantas menjelaskan, menurut dugaannya, aksi massa 22 Mei masih ada kaitannya dengan kerusuhan 1998 yang melibatkan Prabowo Subianto dan Wiranto.
"Jadi kalau kita lihat, kerusuhan 22 Mei kemarin itu mau mencoba reuni atau nostalgia, menyalurkan hasrat dendam antara peristiwa kerusuhan 1998 antara Pak Wiranto dan Pak Prabowo, sepertinya mau ditarik ke sana," ungkap Neta S Pane.
Baca: Kelompok Cendana Dituding Dalangi Aksi 21-22 Mei Berujung Kerusuhan
Menurut Neta S Pane, kerusuhan massa 22 Mei hanya terbatas dan sangat berbeda dengan tujuan massa pada 1998 lalu.
"IPW menganalisa bahwa kerusuhan 21 Mei dan 22 Mei, kerusuhan terbatas, dan sangat terkoordinir, kalau kita lihat sasaran 1998 itu pusat ekonomi, kemarin Tanah Abang itu tidak tersentuh sama sekali," jelas Neta S Pane.
"Kalau memang itu benar-benar kerusuhan, itu pasti sudah dibakar massa, kemarin massa hanya membakar tong sampah dan warung-warung yang kecil di pinggir jalan," tambahnya.
"Melihat karakter yang kemarin itu, itu memang diciptakan hanya terbatas sampai tanggal 22 Mei malam," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.