Adik Aisyah Menangis Saat Tahu Bus Tabrak Warung Bakso
Anggota keluarga tak menyangka Aisyah (32) tewas secara tragis karena ditabrak bus AKAP Karunia Bakti
Penulis: Y Gustaman
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, CISARUA - Anggota keluarga tak menyangka Aisyah (32) akan pergi secepat itu. Kematiannya tragis karena ditabrak bus AKAP Karunia Bakti saat melayani pembeli Bakso Ojo Lali di Pasar Cisarua. Mereka mengaku tak ada prasangka bahkan firasat keluarga bakal ditinggalkan Aisyah selama-lamanya.
Swansih, adik bungsu Aisyah yang biasanya ada di rumah, ikut bersama suaminya, Fauzal yang tinggal di Jembatan Besi, Jakarta Barat. Matanya tiba-tiba dikagetkan oleh berita yang ditayangkan televisi Jumat (10/2/2012) malam. Yang membuat ia menangis, gerobak bakso jualan kakaknya hancur.
"Istri saya enggak punya firasat apa-apa. Kita tahunya pas isteri menangis, melihat berita dari televisi. Itu pukul setengah tujuh malam. Dia mengenalinya dari warung baso milik Teteh Isa (panggilan akrab Aisyah)," ujar Fauzal kepada Tribunnews.com di rumah duka, Cisarua, Sabtu (11/2/2012).
Fauzal yang berada di ruang televisi dikagetkan dengan tangis Swansih. Sebelum bertanya apa yang membuatnya menangis, Swansih berkata, "Tuh Teteh kecelakaan." Secara refleks, Swansih langsung menelpon suami Aisyah, yang biasa disapa Mas Gimin. Telepon sempat putus sambung selama tiga kali.
Semalaman, kata Fauzal, isterinya tak lepas memelototi berita di televisi. Itu berlangsung lama, dengan tangis yang terus pecah. Malam itu juga, sedianya Fauzal dan Swansih akan langsung pergi ke kampungnya di Cisarua Dalam. Lantaran sudah kehabisan mobil, kepergian keduanya ditunda Sabtu pagi.