Gunung Papandayan Bisa Semburkan Gas Beracun Tiba-tiba
Aktivitas Gunung Papandayan masih fluktuatif, Senin (6/5/2013).
TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Aktivitas Gunung Papandayan masih fluktuatif, Senin (6/5/2013).
Sehari sebelumnya, status gunung di Kabupaten Garut, Jawa Barat ditingkatkan statusnya, dari waspada menjadi siaga.
Momon, petugas Pos Pengamatan Gunung Papandayan mengatakan, kemarin, antara pukul 00.00-06.00, terjadi 14 kali gempa vulkanik dangkal, 5 kali gempa vulkanik dalam, 4 gempa tektonik jauh, dan 4 kali gempa tektonik lokal.
Jumlah ini menurun dari sehari sebelumnya. Pada Minggu dalam jangka waktu yang sama, terjadi 60 kali gempa tektonik lokal, dan 10 kali gempa vulkanik dangkal.
"Statusnya masih siaga dan warga diminta menjauh dari kawah dengan radius dua kilometer. Warga juga diminta tetap beraktivitas seperti biasa dan tetap siaga," kata Momon saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Papandayan, kemarin.
Secara visual, ujarnya, kondisi Gunung Papandayan masih terbilang normal. Asap yang dikeluarkan di kawah, ujarnya, masih sama dengan saat statusnya waspada. Suhu kawah pun mencapai 226 derajat celcius, tidak jauh dari angka biasanya.
Momon menuturkan, kawasan kawah sangat terlarang bagi wisatawan dan warga, saat Gunung Papandayan berstatus siaga. Sebab, kawah bisa secara tiba-tiba menyemburkan gas beracun yang sangat sangat membahayakan nyawa.
Terdapat sejumlah kawah utama di Gunung Papandayan, yakni Kawah Besar Tegal Bungbrung, Tegal Alun-alun, Parugpug, Baru, dan Kawah Emas. Semua dinding atau tebing kawah-kawah tersebut, ujarnya, terdiri atas batuan-batuan yang sudah sangat lapuk.
"Kalau terjadi getaran sedikit saja, tebing itu langsung longsor. Makanya, saat intensitas gempanya meninggi seperti sekarang, akan sangat berbahaya kalau ada warga di situ. Makanya, kawasan tersebut ditutup," jelas Momon.
Gas beracun dapat keluar dari kawah tanpa didahului gempa yang tercatat seismograf. Begitu pula, longsoran tebing yang bisa terjadi kapan pun.
Tebing kawah sebelah selatan, ucapnya, merupakan tebing yang paling parah mengalami pelapukan akibat pemanasan hidrotermal. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Zatzat Munazat, segera berkoordinasi dengan lima camat yang wilayahnya diprediksi terkena dampak jika Gunung Papandayan meletus, di antaranya Kecamatan Cisurupan, Pakenjeng, Pamulihan, Bayongbong, dan Sukaresmi.
"Dari lima kecamatan, ada 20 desa yang akan terkena dampak. Kami akan inventarisasi kembali jumlah penduduk dan sarananya. Termasuk mengecek kembali jalur evakuasi dan lokasi pengungsiannya," beber Zatzat. (*)