Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dermaga Barang di Tanjung Perak Dijadikan Cluster

selama ini dianggap kurang optimal dan masih tumpang tindih antarjenis komoditas

zoom-in Dermaga Barang di Tanjung Perak Dijadikan Cluster
Surya/Haorrahman
Minim ruangan, Kontainer dijadikan kantor POlres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA – Areal tambat di dermaga-dermaga barang yang  ada di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, selama ini dianggap kurang optimal dan masih tumpang tindih antarjenis komoditas.

Hal ini membuat PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Perak, memberlakukan clusterisasi, atau pembedaan penggunaan dermaga tambat sesuai dengan komoditas masing-masing. Dan langkah ini sudah mendapat persetujuan dari para pengguna jasa dermaga barang yang ada di Perak, seperti INSA, ALFI, GPEI, dan Otoritas Pelabuhan, serta asosiasi terkait lainnya.

Deputy General Manager Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Bambang Hasbullah, Senin (22/7/2013), mengungkapkan, langkah clusterisasi itu akan dimulai pada 1 Agustus 2013 mendatang.

”Sosialisasi kepada asosiasi yang berkepentingan dan ada di pelabuhan Tanjung Perak ini sendiri sudah kami lakukan tanggal 3 Juli lalu,” jelas Bambang.

Langkah clusterisasi ini diharapkan bisa menuju percepatan pelayanan dan kinerja di Tanjung Perak. Dimana masing-masing dermaga akan melakukan aktivitas yang disesuaikan tanpa harus saling tunggu atau antri lebih banyak,” katanya.

Beberapa dermaga yang disiapkan menuju clusterisasi adalah Jamrud Utara dijadikan aktivitas bongkar muat kargo internasional dan curah kering, Nilam Timur sisi Utara dijadikan kegiatan bongkar muat petikemas domestik pada 330 meter hingga 650 meter.

Kemudian dermaga Berlian dioptimalkan untuk petikemas domestik. Sedangkan kegiatan curah kering dan kargo ditempatkan di Jamrud Utara. Juga dengan dua unit Harbor Mobile Crane (HMC) milik PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI) dipindahkan ke Jamrud Utara.

BERITA REKOMENDASI

”Dengan begitu, HMC yang beroperasi di Jamrud Utara nantinya enam unit, untuk mempercepat aktifitas di Jamrud,” lanjut Bambang.

Selain itu, Terminal Nilam didepan Indocement dan Pusri akan dijadikan kegiatan multipurpose, seperti kayu log, green cook, dan pasir kwarsa.

Bambang menambahkan, kegiatan multipurpose di Terminal Nilam ini akan dipindahkan ke dermaga Gresik akhir tahun nanti. Saat ini dermaga di Gresik dalam perbaikan, sehingga semua kegiatan masih dikonsentrasikan di Nilam. Untuk Terminal Nilam pada 650 meter-930 meter akan dipasang pompa untuk kegiatan bongkar muat curah cair non BBM.

Konsep clusterisasi ini diharapkan bisa mengetahui kemampuan masing-masing terminal melakukan bongkar muat. ”Kedepan kami ingin mengetahui kemampuan produktifitas dari masing-masing dermaga. Salah satunya dengan menghitung dalam satuan ton atau liter,” ungkapnya.

Demikian juga untuk peningkatan produktifitas di masing-masing terminal. Bambang mencontohkan, dermaga Jamrud kerap digunakan kegiatan bongkar muat berbagai komoditi, sepeti curah kering, general cargo, dan sebagian peti kemas.(Sri Handi Lestari)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas