Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Produksi Ikan di OKU Selatan Terhambat Mahalnya Pakan

Sembilan Unit Pembibitan Rakyat (UPR) ikan dan dua Balai Bibit Ikan (BBI) di OKU Selatan terkendala mahalnya harga pakan berkualitas tinggi.

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Produksi Ikan di OKU Selatan Terhambat Mahalnya Pakan
Ikan sungai 


   

TRIBUNNEWS.COM, MUARADUA - Sembilan Unit Pembibitan Rakyat (UPR) ikan dan dua Balai Bibit Ikan (BBI) di OKU Selatan terkendala mahalnya harga pakan berkualitas tinggi.

Padahal, kebutuhan masyarakat OKU Selatan untuk ikan masih sangat tinggi.

Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan OKU Selatan, Sholehan Abuasir, mengatakan, harga pakan ikan yang berkualitas mencapai Rp 10 ribu per kilogramnya. Jumlah satu kilogram makan hanya mampu menghasilkan satu kilogram ikan.

"Jadi, untuk memenuhi kebutuhan ikan sungai di OKU Selatan, butuh pakan yang lebih banyak lagi. Tentunya, biaya khusus untuk pakan ikan harus lebih banyak lagi," kata Sholeihan, Selasa (10/9/2013).

Akibat mahalnya pakan ikan, jelas Sholeihan, sembilan UPR dan dua BBI terkadang tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan ikan sungai. Sebab itu, untuk menutupinya, terpaksa dibeli bibit ikan dari Lampung. Padahal, OKU Selatan termasuk salah satu daerah penghasil ikan di Sumatera Selatan.

Sebenarnya, masih kata Sholeihan, masalah pakan ikan sudah coba ditutupi dengan memproduksi makanan berkualitas di BBI. Hanya saja, mesin pembuat makanan belum cukup mampu menampung bahan baku pembuatan pakan dalam jumlah yang banyak. Akibatnya, proyek ini terhenti karena dirasa hanya membuang waktu.

Berita Rekomendasi

"Sebab itu, hingga saat ini, kita masih membeli pakan ikan dari luar," kata Sholeihin.

Dijelaskan Sholeihan, dua BBI di OKU Selatan terletak di Desa Pila dan Desa Peninjauan OKU Selatan. BBI merupakan balai milik Pemkab OKU Selatan yang didirikan untuk kebutuhan ikan sungai masyarakat OKU Selatan.

Namun, dua BBI dirasa belum sanggup memenuhi kebutuhan ikan sungai. Sebab itu, dibangunlah sembilan UPR sejak tiga tahun silam untuk membantu BBI dalam mendistribusikan ikan sungai. Kesembilan UPR itu terletak di Muaradua (2 UPR), BPR (1), Buay Pemaca (2), Buay Rawan (1), Sungai Are (1), Campang (1), dan Buay Runjung (1). UPR ini dikelola masyarakat setempat dengan pembinaan dari Dinas Perikanan dan Peternakan OKU Selatan. Entah itu induk ikan atau pendidikan pelatihan pembudidayaan ikan, seluruhnya dilakukan Dinas Peternakan dan Perikanan OKU Selatan.

"Kita harapkan, masing-masing UPR setidaknya bisa memenuhi kebutuhan ikan sungai untuk kawasan kecamatannya masing-masing. Dengan demikian, kebutuhan ikan sungai bisa merata didapat tiap-tiap kecamatan," kata Sholeihan.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas