Kader Partai Aceh Kaget Rumahnya Dilempari Bom
Akibatnya, boks meteran listrik dan sebagian pintu rumah itu ikut terbakar
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON - Sebuah rumah berkonstruksi beton di Desa Biara Timu, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, milik Akmal Daud (31), kader Partai Aceh (PA), Kamis (13/9/2013) sekitar pukul 13.30 WIB dilempar pelaku dengan bom molotov. Akibatnya, boks meteran listrik dan sebagian pintu rumah itu ikut terbakar.
Sebagian dinding rumah Akmal juga mendadak berwarna hitam, karena terkena asap dari bom molotov tersebut.
Ekses lainnya, listrik di rumah korban sampai sore kemarin masih padam, karena Kwh meteran listrik di rumah itu hangus terbakar. Pintu depan rumah korban pun ikut terbakar pada bagian atasnya.
Aisyah (27), istri Akmal, mengaku sangat trauma atas kejadian itu, apalagi ia sedang hamil. Pelaku diduga lebih dari satu orang yang beraksi menggunakan mobil jenis Avanza warna hitam. Seusai melemparkan bom molotov ke rumah Kepala Urusan Pembangunan Desa Biara Timu itu, pelaku langsung kabur ke arah Jalan Samakurok.
Pantauan Serambi (Tribunnews.com Network), sisa bom molotov itu berupa pecahan botol sirup dan sudah dikumpul dan dimasukkan Akmal ke dalam kantong plastik. Sedangkan sebagian lagi sudah diamankan petugas Polsek Tanah Jambo Aye.
Dalam pecahan kaca itu ditemukan belerang dan sumbu kompor yang masih berbau bensin campur solar.
Menurut Akmal, pelemparan bom molotov itu terjadi ketika ia bersama istrinya sedang tidur pulas di kamar depan. Tiba-tiba istrinya terbangun karena mendengar hantaman benda keras pada dinding dan bagian pintu depan, lalu asap hitam mengepul.
"Awalnya istri saya mengira api itu bersumber dari meteran listrik, sehingga begitu terbangun ia langsung mengambil air untuk memadamkan api. Sedangkan saya langsung menyelamatkan anak ke belakang rumah, karena saya juga sempat mendengar suara hantaman benda keras di pintu," kata Akmal.
Melihat api mulai membesar, Akmal berteriak minta tolong kepada warga. Tak lama kemudian, warga langsung datang ke lokasi untuk memadamkan api. Warga baru mengetahui bahwa sumber api bukan berasal dari boks meteran listrik, tapi
justru dari empat bom molotov, setelah melihat pecahan kaca dari botol sirup di teras rumah berserakan.
"Setelah kami periksa, dalam botol sirup itu juga terdapat belerang yang kemungkinan dicampur bensin dan solar. Lalu keuchik langsung melaporkan kepada aparat polsek setempat," ujar Akmal.
Setiba di lokasi, polisi langsung melakukan penyelidikan dan mengumpulkan barang bukti.
Akmal mengaku selama ini tak pernah menerima ancaman dari pihak mana pun. Dia juga mengaku hubungannya baik-baik saja dengan masyarakat dan sesama kader PA.
"Sekitar tiga bulan lalu rumah saya juga dilempar dengan batu. Kejadiannya pada malam hari ketika kami sedang tidur," ungkap Akmal.
Kapolres Aceh Utara, Gatot Sujono melalui Kapolsek Tanah Jambo Aye Iptu Mukhtar SH kepada Serambi mengatakan, setelah mendapat informasi, petugas langsung datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian. Di lokasi, petugas menemukan pecahan bom molotov, berupa pecahan kaca, sumbu, dan belerang yang dicampur minyak.
"Namun, kita belum bisa menyimpulkan motif kejadian ini. Soalnya, sampai sore ini (kemarin) petugas belum bisa memintai keterangan dari keluarga korban. Mereka mengaku trauma atas kejadian itu. Tapi polisi terus berupaya mengumpulkan barang bukti dan keterangan," ujar Iptu Mukhtar. (c37)