Dua Mahasiswa Mabuk Arak jadi Korban Bentrokan di Pontianak
Bentrokan antarmahasiswa terjadi di kompleks Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat.
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Bentrokan antarmahasiswa terjadi di kompleks Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (26/9/2013) malam sekitar pukul 23.45 WIT.
Akibat bentrokan itu, tiga mahasiswa mengalami luka cukup serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Ketiga korban tersebut berasal dari tiga fakultas berbeda di Untan.
Kepala Polsek Pontianak Selatan, Kompol Martin Yesayas menjelaskan, bentrokan tersebut terjadi di rusunawa, yang lokasinya berada persis di belakang kampus Fakultas Hukum Untan. "Ada tiga korban dalam bentrokan tersebut, semua korban luka berat di kepala karena hantaman benda tumpul", ujar Martin, Jumat (27/9/2013) dini hari.
Martin mengungkapkan nama ketiga korban, yakni Taufik Hasibuan dari Fakultas Teknik, Florens Novianto dari Fakultas Hukum, dan Rahmadi Gunardi dari Fisipol. Dua korban dilarikan RS Untan, sedangkan satu korban lainnya dilarikan ke RSUD Sudarso Pontianak.
"Saat kami cek ke rumah sakit, dua orang yang di RS Untan tersebut dalam kondisi mabuk, sepertinya minum arak. Awanya semua dilarikan ke RS Untan, tapi karena salah satu korban lainnya mengalami luka paling parah, langsung di rujuk ke RSUD Sudarso," kata Martin.
Pantauan di lapangan, hingga Jumat (27/9) pukul 04.00 dinihari, kondisi di kampus Untan terlihat kondusif. Tidak ada tanda-tanda gejolak atau pergerakan massa. Hanya terlihat gerombolan rekan korban yang menunggu di RS Untan maupun di RSUD Sudarso.
Belum diketahui pasti penyebab terjadinya bentrokan antarmahasiswa tersebut. Sementara rekan korban belum ada satu pun yang mau dimintai keterangan terkait bentrokan tersebut. Dugaan sementara, bentrokan itu diduga akibat mabuk karena di lokasi kejadian tercium aroma alkohol yang menyengat.
"Dari lokasi kejadian, kita baru menemukan beberapa potong kayu yang diduga digunakan saat bentrokan terjadi. Di ujung paku tersebut sepertinya memang sengaja dipasang paku, mungkin itu alat yang mereka pakai. Sedangkan di TKP, tercium bau arak", tukas Martin.
Terkait bentrokan tersebut, Martin mengimbau supaya masalah ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Dia berharap jangan sampai terjadi pengerahan massa atau saling serang antar ketiga ketiga kampus tersebut.
"Kami harap rekan-rekan mahasiswa bisa menjaga kondisi di kampus tetap kondusif, jangan sampai ada gejolak. Mari kita duduk satu meja, selesaikan dengan kepala dingin, hati dingin. Kita bahas masalah ini dan kita selesaikan secara intelektual, sesuai dengan pendidikan kita", imbau Martin.
Saat ini polisi masih terus menyelidiki penyebab terjadinya bentrokan mahasiswa antar fakultas tersebut.