Dua Pasang Pelajar SMP Diamankan Saat Asyik Berdua-duaan
Kedua pasangan ini tertangkap saat sedang berdua-duaan di bangunan yang hingga kini belum difungsikan tersebut
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Nunukan, mengamankan dua pasang pelajar SMP di Gedung Pasar Induk, Jalan Pasar Baru, Selasa (12/11/2013) sekitar pukul 10.00.
Kedua pasangan ini tertangkap saat sedang berdua-duaan di bangunan yang hingga kini belum difungsikan tersebut. Empat pelajar tersebut berasal dari sekolah yang berbeda. Tiga berasal dari SMP Negeri, sementara seorang diantaranya dari sekolah swasta.
"Menurut keterangan dia tidak pacaran. Menurut mereka jalan-jalan saja, padahal ini jam sekolah," ujar Marthen P Manguma, Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Linmas Nunukan.
Marthen mengatakan, semula pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat, jika ada anak sekolah yang berkeliaran di bangunan tersebut. Mereka justru berada di sana, saat jam belajar sedang berlangsung.
Mendapatkan laporan, petugas lalu menuju ke lokasi kejadian. Tepat di lantai dua, di salah satu loss bangunan tersebut, petugas menemukan dua pasang pelajar.
"Langsung kita gerebek, tertangkap di sana," ujarnya.
Ardi, Adi, Rita dan Rina--bukan nama sebenarnya--tak berkutik begitu anggota Satpol PP menemukan mereka. Saat itu, dua pelajar sedang mengenakan seragam sekolah sementara dua orang lainnya mengenakan pakaian bebas. Namun saat digeledah, dl dalam tas ditemukan pakaian sekolah.
Mereka lalu menuruti perintah petugas untuk dibawa ke Kantor Satpol PP dan Linmas Nunukan di Jalan Pahlawan.
"Kemudian sampai di kantor diwawancarai, nama siapa? Sekolah di mana? Orang tuamu siapa? Dia sportif menjawab dengan memberikan keterangan yang benar," ujarnya.
Dari informasi itu pula, lalu ditindaklanjuti dengan memanggil pihak sekolah guna memastikan kebenaran data yang disampaikan keempatnya.
"Sampai gurunya dari sekolah datang. Betul dari SMP ini, betul siswa kami," ujarnya.
Setelah dilakukan pendataan, para pelajar tersebut diserahkan kepada pihak sekolah yang menjemput. Diharapkan pihak sekolah memberikan pembinaan karena mereka berada di luar sekolah, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.