AJI Sesalkan Pemkot Kediri Ajak Wartawan Berpelesir ke Bali
AJI Kediri menyesalkan kebijakan studi banding pemkot setempat yang mengajak serta puluhan wartawan ke Bali.
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Jawa Timur, menyesalkan kebijakan studi banding Pemerintah Kota Kediri yang mengajak serta puluhan wartawan ke Bali.
Ketua AJI Kediri Yusuf Saputro menilai, program yang diinisiasi oleh Bagian Humas tersebut tidak tepat sasaran dan bahkan bentuk penghamburan uang negara. Ironisnya lagi, kegiatan itu kental dengan nuansa rekreatif belaka.
"Kegiatan studi bandingnya tidak jelas. Nuansa plesirnya lebih kuat," kata Yusuf Saputro, Kamis (14/11/2013).
Bagian Humas Pemkot Kediri mengadakan studi banding ke Bali. Kegiatan yang diagendakan pada 14 hingga 17 November 2013 itu juga mengajak serta sekitar 45 wartawan dari beragam media. Mereka berangkat menggunakan bus.
Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri Jawadi mengatakan, tempat yang akan dikunjungi adalah humas pemerintah setempat dan kantor Persatuan Wartawan Indonesia perwakilan Bali.
Menurutnya, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan hubungan kerja sama dengan para wartawan. Meski demikian, ia tidak menyebutkan jumlah anggaran kegiatan itu.
"Kami hanya meneruskan rencana kerja yang sudah ada sebelumnya," kata Jawadi saat dikonfirmasi wartawan.
Yusuf Saputro menegaskan, masih banyak hal lain yang dapat dilakukan oleh Pemkot Kediri untuk meningkatkan hubungan dengan wartawan, misalnya saja dengan medium sharing terbuka di Balai Kota. Hal ini, menurutnya akan lebih murah dan tepat sasaran.
Selain itu, Yusuf juga mengimbau kepada para wartawan agar tetap menjaga independensi dalam menjalankan tugasnya, serta menjalankan fungsi kontrol terhadap kekuasaan.